MAKASSAR, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Biro Sumber Daya Masyarakat (SDM) Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel melakukan kunjungan dan mengajak masyarakat pelosok untuk gabung ke Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone, Sabtu 13 Januari 2024.
Hal itu merupakan tindak lanjut perintah Kapolda Sulsel Irjen. Andi Rian R Djajadi saat melakukan kunjungan kerja di Polres Bone pekan lalu.
Kunjungan Biro SDM Polda Sulsel itu sendiri dipimpin langsung Kepala Bagian Pengendalian Personel (Kabag Dalpers) AKBP. Aris Bachtiar bersama tim usai menerima perintah dari Kapolda Sulsel melalui Karo SDM Polda Sulsel Kombes Pol Aris Haryanto.
Aris bersama tim mencari warga dari pelosok, khususnya dari Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone untuk dipersiapkan menjadi polisi. Rencana itu atas keprihatinan Kapolda Sulsel terkait kurangnya minat warga di pedalaman untuk melanjutkan pendidikan.
"Saya bersama tim ditugaskan Bapak Kapolda melalui Bapak Karo SDM untuk mencari putra putri daerah dari Tapong atau Kecamatan Tellulimpoe untuk bibit-bibit anggota Polri," ujar AKBP Aris Bachtiar, Senin 15 Januari 2024.
Aris melanjutkan dimana gerak cepat dilakukan timnya setelah Kapolda saat melaksanakan kunjungan kerja di Polres Bone yang menilai angka putus sekolah di wilayah pedalaman Bone masih tinggi karena keterbatasan akses. Kapolda pun berharap rekomendasi itu bisa meningkatkan minat warga untuk menjadi Polisi.
"Saya ke lokasi ini atas perintah langsung Bapak Kapolda Sulsel atas keprihatinan dengan kondisi di Desa Tapong, anak-anak sampai jalan kaki ke sekolah dan anak-anak disana jarang ada yang mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Makanya saat ini kita sosialisasi dan cari bibit-bibit untuk dijadikan anggota Polri," ungkapnya.
Tim dari Polda Sulsel sendiri telah melakukan survei yang bekerjasama dengan kepala desa. Warga yang dipersiapkan menjadi polisi, umumnya merupakan lulusan SMA sederajat, baik itu dari Desa Tapong atau pun orang yang berasal dari Kecamatan Tellulimpoe. "Kriterianya sudah duduk di bangku SMA, tinggi mencukupi, sehat, tidak pengkor. Insyaallah kami akan bantu masuk menjadi anggota Polri," katanya.
“Kami menemui para orang tua dan anak-anak petani, memberikan motivasi agar mau ikut mendaftar Polisi pada penerimaan Polri tahun ini,” Tambah Aris.
Menurutnya, terkhusus untuk anak-anak di desa tapong ini memiliki peluang besar karena adanya perhatian khusus dari Kapolda Sulsel, bentuk dari simpati dan juga motivasi buat anak-anak pedalaman agar ingin ikut seleksi masuk polisi di tengah kurangnya fasilitas yang dimiliki desa terpencil tersebut.
"Bapak Kapolda berpesan agar mencari bibit bibit putra daerah yang tentunya memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi tahun ini, tambahnya.
Saat ini Polda Sulsel memprioritaskan dan memotivasi anak desa pedalaman seperti desa tapon ini. Hal itu dilakukan, sebab sebagian besar anak-anak dari wilayah di pelosok dianggap masih kurang percaya diri dan tidak termotivasi karena faktor persaingan di perkotaan.
"Olehnya itu, ada beberapa anak-anak yang ada di desa tapon kami dengar mau mendaftar, langsung kita temui untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mereka. Harapannya, ada salah satunya yang lulus dalam penerimaan Polri tahun ini," terang Aris.
Terpisah, Kepala Biro SDM Polda Sulsel, Kombes Po. Aris Haryanto mengatakan ,untuk tahun ini pendaftaran yang dibuka ada Tamtama, Bintara dan AKPOL. Waktu pendaftaran nantinya akan diinformasikan kepada seluruh jajaran Polda sulsel dari Polres hingga polsek.
“Putra putri terbaik desa tapong yang memenuhi persyaratan rekruitmen akan didata dan dilakukan pembinaan secara intensif agar mereka memiliki persiapan yang matang dalam mengikuti ujian seleksi masuk Polri yang akan digelar,” katanya.
Dengan metode jemput bola hingga ke pelosok, SDM Polda berharap cita-cita anak bangsa untuk mengabdi sebagai insan polri dapat terwujud. "Tim Biro SDM Polda Sulsel juga mengunjungi sekolah UPT Inpres 5/81 Tapong, yang berjarak kurang lebih 1 jam dari kantor Desa Tapong. Sekolah itu sendiri dibangun oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajafi saat menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan," ungkapnya.
Aris Haryanto juga mengungkapkan history keberadaan sekolah yang berada di pelosok desa tersebut. "Hati Jenderal terenyuh melihat sulitnya anak anak untuk mengakses sekolahnya yang harus ditempuh hingga berjam-jam. Dengan hadirnya sekolah jarak jauh tersebut anak anak warga setempat bisa mudah untuk menerima pelajaran setiap harinya," jelasnya.
Menutup perjalanan, Tim Biro SDM juga membagikan Bantuan untuk dimanfaatkan oleh sekolah yakni papan tulis, bendera merah putih, buku, pulpen, spidol, penghapus dan mistar. (*)