PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Calon investor menunjukkan minat besar terhadap potensi investasi di Kota Parepare. Terutama, pada tujuh aset daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare.
Adapun, ketujuh aset daerah tersebut, di antaranya Pasar Lakessi, Pasar UMKM, eks Cahaya Ujung (CU) lama, Pasar Seni, Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie, hingga Patato.
Hal ini, disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Akbar Ali yang didampingi sejumlah calon investor dari Jakarta usai meninjau tujuh aset potensial yang dimiliki Pemkot Parepare untuk dikembangkan, pada Jumat, 2 Februari 2024.
Akbar Ali mengatakan fokus utama calon investor adalah pada kawasan yang tidak bergerak, yang miliki potensial untuk dikembangkan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Parepare.
"Khususnya, kawasan yang tidak bergerak, ada sekitar tujuh titik aset daerah yang potensial dikembangkan untuk gerakan ekonomi masyarakat Parepare. Apakah itu, dalam industri hiburan (bioskop), mall, hotel, hypermart dan lainnya," katanya.
Menurutnya, dalam kunjungan itu calon investor tertarik mengembangkan kawasan tersebut, karena terinspirasi oleh posisi Parepare sebagai jalur perlintasan dan tujuan, didukung oleh infrastruktur yang memadai.
"Yang jelas kita memperkenalkan bahwa Kota Parepare ini memiliki aset-aset yang sangat potensial, dan mereka tampaknya tertarik. Kenapa? karena Parepare adalah jalur perlintasan dan merupakan jalur tujuan, serta didukung oleh sarana fasilitas infrastruktur yang memadai," jelasnya.
Dia mengungkapkan, meskipun jumlah penduduk Kota Parepare hanya sekitar 160 ribu jiwa, kota ini mampu menopang hingga 12 kabupaten/kota di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dengan total hampir 4,8 juta penduduk.
Menurutnya, potensi geografis yang dimiliki oleh Parepare menjadi faktor pendukung utama untuk menghidupkan ekonomi di kota tersebut.
"Dan itu sebuah potensi geografi yang kita miliki. Kawasan wilayah pendukung dari Kota Parepare ini, bisa dijadikan sebagai faktor pendukung untuk menghidupkan sarana ekonomi di Parepare," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, calon investor dari Jakarta, termasuk perusahaan seperti Lippo Group, Hypermart, dan hotel, baru melihat potensi dan kawasan tujuh aset daerah yang ditawarkan.
Dia menegaskan, calon investor kemungkinan akan membawa tenaga teknis untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait potensi aset yang dapat dikembangkan.
"Nanti ke depan, mungkin mereka mendatangkan tenaga-tenaga teknis untuk melihat (tujuh aset daerah). Ketika ada misalnya, sebuah titik aset kita yang sudah ada bangunan tua, di situ akan diteliti. Bagaimana konstruksi tanahnya, bagunan yang ada," katanya.
Termasuk, kata dia, apakah ketujuh aset daerah Pemkot masih bisa dikembangkan dan sebagainya. "Atau perlu diratakan semuanya. Mereka lebih memahami itu, dan aspek-aspek dengan bagaimana jejaring kota dan sarana pendidikan lainnya. Mereka inikan, sudah memiliki pengalaman untuk itu, dan kalkulasi-kalkulasi untuk itu," ucapnya.
Dia juga mengungkapkan, kehadiran calon investor ini, nantinya memasarkan Parepare di tingkat nasional.
Sehingga diharapkan kehadiran calon investor-investor ini dapat membuka peluang baru dan menggerakkan sektor ekonomi di Kota Parepare, membawa manfaat bagi masyarakat setempat serta memperluas dampak positifnya ke wilayah sekitarnya.
"Jadi meskipun mereka-mereka belum penentu. Tetapi akan memasarkan, karena mereka profesinya memahami aspek-aspek apa yang perlu di kembangkan di Kota Parepare," tandasnya. (has)