MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majene H. Syamsuhri Halim bertemu dengan Rektor Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Majene Hj. Wasilah.
Dalam pertemuan itu, dalam rangka bersilaturrahmi ke STAIN Majene sekaligus membangun koordinasi antar Kampus STAIN Majene sebagai perguruan tinggi Islam di Sulawesi Barat dengan Kantor Kemenag Majene yang membawahi Madrasah Negeri dan Swasta.
"Pertemuan kami itu untuk membangun koordinasi agar pihak Kantor Kemenag Majene menjadi promotor dalam mensosialisasikan Kampus STAIN Majene kepada Kepala Madrasah (Kamad) Aliyah Negeri dan Swasta Kabupaten Majene," terang Syamsuhri, kemarin.
Hal ini dilakukan agar para alumni nantinya akan memilih kuliah di STAIN Majene.
"Insya Allah dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan dengan seluruh Kamad agar program sosialisasi berjalan cepat, efektif dan menghasilkan," ujarnya.
Selain itu, juga turut mendiskusikan perlunya memerhatikan historisasi atau studi kursus pembicaraan Islam di Tanah Mandar.
"Di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dan Majene banyak melahirkan ulama-ulama Islam yang bermazhab fiqih, tasawuf dan pemikiran Islam," ulasnya.
Dalam pertemuan lanjutnya, menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa ke depan para mahasiswa mahasiswi pada prodi Usluhuddin yang ada di Kampus STAIN Majene.
"Ketika akan menyusun skripsi agar diarahkan untuk melakukan studi tokoh dan pemikirannya, seperti Imam Lapeo, Guru-guru besar di Majene dan Guru-guru besar yang ada di Polewali Mandar, "urainya.
Studi ini tentunya akan mengungkap historisasi dari pemikiran islam yang ada di daerah mandar dan pada akhirnya skripsi bisa dijadikan buku besar dalam judul ulama di tanah mandar.
"Menyangkut stabilitas kehidupan keberagamaan di Tanah Mandar, STAIN Majene dan Kantor Kemenag Majene harus tampil sebagai representasi dalam membangun sebuah pemikiran moderasi beragama di Tanah Mandar," pungkasnya. (edy)