MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Penggunaan knalpot brong atau racing kerap ditemui di jalan dengan suara lebih besar atau kasar dibanding knalpot standar.
Atas kondisi ini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Majene melakukan aksi tegas dengan merazia dan menghancurkan puluhan knalpot tidak standar atau yang dikenal sebagai knalpot brong.
Sebab, pengendara pengguna knalpot brong ini melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 285 Ayat (1).
"Aksi pemusnahan puluhan knalpot brong dilakukan di halaman Kantor Satlantas Polres Majene," terang Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri, kemarin.
AKBP Toni Sugadri, bersama Kasat Lantas Polres Majene AKP Andri Aryansyah serta sejumlah anggota lalu lintas lainnya turut serta dalam aksi pemusnahan puluhan knalpot brong.
"Pemusnahan puluhan knalpot tidak standar adalah untuk memberikan efek jera bagi para pengguna knalpot brong," tegasnya.
Kasat lantas AKP Andri Aryansyah menyampaikan, pada awal 2024, personel Satlantas Polres Majene berhasil menjaring puluhan pengguna knalpot tidak standar di Kabupaten Majene.
"Total knalpot brong yang dihancurkan sudah ada 30, dan kami mengambil tindakan karena knalpot ini tidak standar. Selain itu, kami juga memberikan teguran kepada pelanggar lainnya," jelas AKP Andri.
Ia menegaskan, tidak hanya melakukan penghancuran, pihaknya juga memberikan syarat khusus bagi para pelaku pengguna knalpot tidak standar yang tertangkap dalam razia, agar mengembalikan knalpot menjadi standar.
"Kita meminta pendampingan dari orang tua, dan diharapkan upaya ini bisa memberikan efek jera bagi para pelaku, supaya tidak menggunakan lagi knalpot tidak standar," tegas AKP Andri.
Satlantas Polres Majene, lanjutnya, juga telah mendatangi para pedagang suku cadang untuk menghindari penjualan knalpot yang tidak standar.
"Kami juga memberikan sosialisasi kepada para penjual, agar tidak menyediakan atau melayani knalpot yang tidak standar. Ini merupakan upaya kami untuk menekan penggunaan knalpot tidak standar di Kabupaten Majene," tambahnya. (**)