Kendalikan Harga Beras, Upaya Pemkot Parepare Tekan Inflasi

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyikapi tingkat inflasi daerah yang melonjak pada Februari 2024. Beras, komoditi dominan yang memberi andil inflasi. Termasuk, komoditi tomat dan cabai.

Karena itu, TPID Kota Parepare menjadikan beras dan cabai sebagai atensi utama dalam menekan inflasi jelang Ramadan 2024.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setdako Parepare, Rudi Muradi mengatakan, berbagai upaya dilakukan pemerintah kota melalui TPID Kota Parepare dalam menjaga stabilitas harga komoditi menjelang dan menyambut Ramadan.

Apalagi kata dia, jika berdasarkan pola inflasi di tahun 2023 komoditi yang mengalami lonjakan harga adalah beras, dan cabai.

"Sehingga tahun 2024 ini, kembali komoditi tersebut menjadi atensi pemerintah untuk menjaga ketersediaan pasokan, serta keterjangkaun harga komoditi yang dimaksud," ungkap Rudi Muradi yang dihubungi, Senin, 4 Maret 2024.

Menurutnya melalui Forum Bulog, Pemkot berharap dapat mengendalikan stok yang ada. Karena kata dia, ketersediaan stok Bulog saat ini sekitar 12 ribu ton dengan ekuivalen 10 bulan ketahanan pangan bagi Kota Parepare ke depan.

"Sama dengan 10 bulan ketersediaan beras ke depan. Beras dimiliki kualitas medium yang dikenal dengan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan atau SPHP," bebernya.

Dia menjelaskan, TPID akan sesegera mungkin untuk melakukan upaya ketersediaan pasokan dengan harga yang terjangkau melalui sentra produksi yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel), terutama untuk komoditi cabai

Termasuk, Pemkot Parepare akan mendorong penggunaan dana belanja tak terduga (BTT) untuk mengendalikan harga komoditi cabai di bulan Ramadan.

" Cabai saat ini, cenderung mengalami kenaikan. Karena sekarang harga cabai Rp55 sampai Rp60 ribu per kilogram," jelasnya.

Dia menegaskan untuk beras medium, Pemkot dan Bulog menyepakati adanya perubahan pola distribusi penjualan SPHP.

"Kebijakan yang diambil, saat ini adalah penjualan beras SPHP dilakukan per kelurahan. Sehingga, masyarakat dapat di identifikasi oleh-oleh masing-masing pihak kelurahan. Sehingga, warga di pastikan mendapatkan beras SPHP," ujarnya.

Dia menyebut bahwa Dinas Perdagangan akan menggelar pasar murah, lalu gerakan pangan murah yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dalam menyambut Ramadan

Dia menambahkan. Satgas Pangan, yakni pihak Kejaksaan Negeri, Polres dan Kodim 1405/Parepare akan ikut serta memantau penjualan beras SPHP tersebut. "Upaya ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada warga dalam mendapatkan beras SPHP," tandasnya. (has)

Editor: PARE POS
  • Bagikan

Exit mobile version