PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Sejumlah anggota DPRD Parepare meramaikan bursa pencalonan di Pilkada Parepare.
Sebut saja, legislator Demokrat Rahmat Sjamsu Alam (RSA), legislator Hanura Hermanto dan legislator PKB Andi Muh. Fudail.
Ketiganya tampak serius berkontestasi di Pilkada Serentak 2024.
Andi Muhammad Fudail yang juga Ketua DPC PKB Parepare ini pun telah mengambil formulir calon wakil wali kota Parepare di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Selasa, 14 Mei 2024.
Sebelumnya juga Andi Muh Fudail mendaftar di partai yang dipimpinnya, yakni PKB Parepare.
Keseriusan Andi Muh. Fudail juga ditunjukan dengan meluncurkan alat peraga. Ratusan aat peraga berupa baliho ukuran besar dan spanduk ukuran 2X1 meter akan disebar dalam waktu dekat ini.
"Insya Allah, baliho dan spanduk akan segera kita sebar sebagai media sosialisasi saya maju bertarung di Pilkada Parepare," katanya.
Dia menegaskan, keseriusan dirinya maju bakal calon wakil wali kota untuk membuktikan loyalitas terhadap partai.
Dia pun mengambil formulir Calon Wakil Wali Kota di PKB dan PPP.
Andi Fudail mengatakan, keikutsertaannya dalam pagelaran Pilkada 2024 ini merupakan petunjuk langsung dari internal partai untuk mengusung kader, serta dorongan dari keluarga atau kerabat dan juga teman-teman serta simpatisannya.
“Saya memilih bakal calon wakil wali kota karena saya ingin menjadi bagian dari wali kota itu sendiri. Untuk bisa memberikan kontribusi pemikiran dan hal-hal yang tentunya untuk kemaslahatan masyarkat Parepare,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan kepada seluruh bakal Calon Wakil Wali Kota yang sudah mendeklarasikan diri, tidak hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat ataupun ke tokoh-tokoh masyarakat.
"Lebih bagusnya ikut serta melakukan pendaftaran ke partai, agar supaya proses penjaringan di partai-partai bisa berjalan dengan bagus. Dan tentunya juga calon partai yang akan mengusung bisa mengetahui kemampuan calon wali kota dan wakil wali kota. Tentang bagaimana kemampuan kita sebagi calon wakil wali kota untuk bisa bersinergi dengan wali kota dalam menjalankan tugas kelak,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa AFU itu pun menambahakan agar kandidat calon wali kota untuk tidak memilih calon wakil wali kota hanya berdasarkan dengan survei yang tertinggi.
“Tentunya juga melihat kemampuan dari calon wakil wali kota. Apakah bisa bersinergi, seiring, sejalan dan bekerjasama serta cara berpikirnya. Untuk mengantisipasi hal yang tidak-tidak di tengah perjalanan nantinya. Sehingga yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Berkoalisi PKB di Pilkada Parepare,
Anggota DPRD dua periode ini, maju menjadi calon wakil wali kota untuk menunjukkan jati diri dan kemampuan untuk bisa bekerjasama dalam kerja-kerja pemerintahan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Berkomitmen untuk membantu wali kota yang merupakan mitra saya. Agar proses pemerintahan nantinya sesuai harapan dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama masa pemerintahan, apabila itu diamanahkan," tandasnya. (*)