PAREPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR- - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengundang 16 anak yatim dan keluarga korban banjir- longsor Sulawesi Selatan ke Kantor PT Tiran, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepada para korban dari Luwu dan Enrekang, Andi Amran langsung memberi bantuan berupa uang pribadi sebesar Rp10 juta perorang.
Mereka yang diberikan bantuan adalah yang kehilangan sanak keluarga, rumah, serta mengalami kerusakan sawah atau kebun akibat terjangan banjir bandang dan tanah longsor.
“Santunan ini berasal dari uang pribadi saya,” kata Andi Amran.
Bagi korban bencana yang memiliki kebun dan sawah, Mentan juga menugaskan staf Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan kepada mereka alat pertanian berupa traktor, bibit, dan pupuk.
“Saya berikan traktor untuk dipakai bersama ya. Tim kami akan turun mendata semua sektor pertanian yang terdampak. Kami beri bibit gratis, traktor gratis, pupuk gratis untuk korban yang terdampak bencana,” ujar Andi Amran.
Mentan menegaskan bawa bantuan traktor, pupuk, bibit dan bernih tersebut berasal dari negara.
Andi Amran yang juga Ketua Umum PP Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin mengatakan bantuan Kementan untuk memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan longsor di sana.
"Saya sebenarnya ingin turun langsung mengunjungi saudara-saudara kita di lokasi longsor dan banjir. Tetapi saya masih punya agenda penugasan dari Bapak Presiden berkeliling provinsi, jadi hari ini saya mengundang saudara-saudaraku korban terdampak bencana ke sini," ujar Mentan, Jumat, 10 Mei 2024.
Founder PT. Tiran itu mengatakan bantuan pribadi yang diberikan diharapkan mampu meringankan beban korban sehingga bisa kembali bangkit dan memperkuat perekonomian di sana yang sempat lumpuh akibat bencana.
"Semoga bisa meringankan beban saudara-saudaraku kita di sana. Mereka semua ini adalah saudara kita, begitu ada bencana kita harus langsung bergerak. Tim kami turun, data semua sektor pertanian yang terdampak. Nanti akan kami beri bibit gratis, traktor gratis, pupuk gratis untuk korban yang terdampak bencana," kata Amran.
Sementara itu, Amran yang juga seorang pengusaha sukses telah menugaskan langsung para relawan kemanusiaan AAS Foundation dan AAS Community turun langsung mengantarkan bantuan kemanusiaan ke lokasi longsor dan banjir.
Sebelumnya, pada Rabu (8/5/2024) AAS Foundation dan AAS Community bersama IKA UNHAS menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor dengan total sekira Rp6 Miliar.
Sebanyak 60 truk diberangkatkan dari AAS Building untuk disalurkan ke wilayah yang terdampak bencana di kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap, dan Enrekang, Sulawesi Selatan.
Terkait bencana ini, Mentan berharap semua pihak memperkuat sinergitas serta mengedepankan semangat persaudaraan demi memulihkan kondisi di sekitar lokasi. Bagi Mentan, yang dibutuhkan saat ini adalah bergandengan tangan dan membantu saudara-saudara sesama yang terkena musibah.
"Saya katakan ini ujian bagi kita. Ini ujian bagi kita semua. Dan apakah dengan ujian ini kita mau menolong? Tentu kita harus menolong karena ini adalah jembatan kita masuk surganya Allah. Kita harus berlomba-lomba masuk surganya Allah," katanya.
Sebagai informasi, tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan diterjang banjir dan longsor hingga mengakibatkan 15 orang meninggal dunia. Hingga kini, sebanyak 210 warga paling terdampak khusus di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dievakuasi ke pengungsian sementara.
Tujuh kabupaten yang diterjang banjir dan longsor di Sulsel, yakni Kabupaten Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, Sinjai, dan Wajo. Dari 15 korban meninggal, ada 13 orang di antaranya di Luwu, sedangkan masing-masing satu warga di Wajo dan Sidrap.
Hadir dalam penyerahan bantuan antara lain, Bendahara Umum IKA UNHAS, Prof. Murtir Djeddawi, Waketum Bachrianto Bahtiar yang mengantar para korban langsung dari Luwu, Iqbal Suhaeb, Andi Fahsar M. Padjalangi, Ilham Rasyid, Suwardi Thahir, Suharman, Kahar Gani, dan Sudirman Numba.
Juga hadir Direktur Pengembangan Usaha PT. Tiran, Moch. Safri Sabit, Direktur AAS Foundation, Resky Mulyadi, Direktur Eksekutif IKA UNHAS, Salahuddin Alam Andi Taufik, dan sejumlah pengurus pusat IKA UNHAS lainnya. (*)