PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Calon Wali Kota Parepare usungan Partai Nasdem dan PKS, Tasming Hamid (TSM) blusukan di Pasar Sentral Lakessi, Minggu, 23 Juni 2024, pagi
Didampingi beberapa timnya, TSM menyusuri lapak-lapak pasar, bertemu dan berbincang dengan pedagang.
Mereka nampak sangat antusias menyambut TSM, dan menyampaikan keluhan.
Salah satunya Ilyas, pedagang pakaian jadi ini mengeluhkan omset penjualannya yang menurun drastis akibat sangat sepinya pembeli.
Bahkan, kata dia, hasil keuntungan penjualannya tidak cukup untuk menutupi beban listrik tempat jualan setiap bulannya.
Dia berharap, pemerintah lebih memperhatikan nasib pedagang pasar dengan segera mencarikan solusi terhadap persoalan yang mereka hadapi.
Begitu juga dengan Rapi. Mewakili pedagang ikan, ia menyoroti kesemrawutan penataan area belakang pasar.
Diakui Rapi, kesemrawutan ini menyebabkan para pembeli enggan berbelanja di area pedagang ikan dan sayur. Akibatnya, omset penjualan mereka juga menurun drastis.
Lain lagi dengan Iwan, pedagang ayam potong di area belakang pasar ini mengaku sangat dirugikan dengan penutupan Jalan Amin Laengke.
Menurutnya, semenjak akses Jalan Amin Laengke ditutup, para pedagang yang memiliki lapak area belakang pasar sangat sepi pembeli.
"Hampir tidak ada lagi pembeli sejak Jalan Amin Laengke ditutup. Mereka malas harus jalan kaki terlalu jauh ke tempat kami," ungkapnya.
"Saya tidak habis pikir dengan kebijakan pemerintah ini. Mereka tidak sadar telah mematikan usaha kami," sambungnya.
Salam Latief, salah satu tim yang mendampingi TSM mengatakan, bahwa TSM sejak dulu sangat dekat dengan para pedagang di Pasar Lakessi.
"Bahkan bisa dibilang, TSM merupakan bagian dari warga Pasar Lakessi," ujarnya.
Karena itu, kepedulian TSM terhadap warga Pasar Lakessi tidak diragukan lagi.
Salam menceritakan, TSM pernah turun tangan menebus tunggakan listrik Pasar Lakessi saat disegel PLN, menggunakan uang pribadinya.
Salam mengungkapkan jumlah tunggakan listrik yang harus ditebus saat itu, sekitar Rp200 juta.
Salam mengatakan, sebagai mantan anggota DPRD Parepare, dirinya menjadi saksi perjuangan TSM membela kepentingan pedagang Pasar Lakessi di DPRD.
Salah satunya, kata dia, TSM pernah menolak keras keinginan pemerintah menarik iuran dari seluruh pedagang untuk pembayaran angsuran pinjaman pembangunan pasar di Bank Dunia.
Di tempat yang sama, TSM menyampaikan bahwa pemerintah harus segera mengatasi seluruh persoalan yang dihadapi oleh para pedagang di Pasar Lakessi.
"Persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut kelangsungan hidup para pedagang dan keluarganya," ujarnya.
"Mereka menggantungkan hidupnya dari hasil berjualan di pasar ini. Kalau omset mereka terus menurun dikarenakan sepi pembeli, lantas bagaimana mereka memenuhi kebutuhan rumah tangganya," sambungnya.
TSM berkomitmen, kelak bila terpilih wali kota, langkah yang ia ambil yaitu melakukan pembenahan pasar dengan melibatkan seluruh stakeholder.
"Kebijakan terkait penataan dan pengelolaan pasar ini harus melibatkan seluruh stakeholder. Terutama para pedagang. Mereka lebih tahu apa yang dibutuhkan dan bagaimana seharusnya pasar ini ditata," jelasnya.
Menurutnya, penyebab kesemrawutan dan sepinya pembeli di beberapa area pasar dikarenakan kebijakan sepihak tanpa melibatkan para pedagang.
Kata TSM, seharusnya kebijakan pembangunan terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dilakukan secara bottom up. Agar kebijakan yang diambil pemerintah tepat sasaran berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat.
Terakhir TSM menyampaikan bahwa salah satu misinya sebagai calon wali kota yakni mengembalikan kejayaan Pasar Sentral Lakessi seperti sedia kala.
"Kejayaan Pasar Sentral Lakessi sebagai jantung perekonomian Parepare harus kita kembalikan. Kita sangat miris dan tidak menginginkan kejayaan tersebut menjadi nostalgia belaka," tandasnya. (*)