PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE -- Memberi ruang bagi bakat dan minat untuk para siswa tingkat SMA se-Kota Parepare, Rumah Puisi mengadakan kegiatan Bengkel Penulisan Puisi yang diadakan di Ruang Panrita SMA Negeri 4 Parepare pada 25 – 27 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Sastra Parepare 2024 yang diadakan oleh Rumah Puisi Parepare dengan bantuan dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui peningkatan fasilitasi komunitas sastra.
Kegiatan yang diikuti oleh 25 siswa dari berbagai sekolah tingkat SMA di Parepare dipandu langsung oleh narasumber Dr. Aslan Abidin, M.A., seorang penyair Sulawesi Selatan, dosen Universitas Negeri Makassar, dan juga Rektor Institut Sastra Makassar.
Pada kesempatan tersebut, Aslan mengatakan, karya sastra sebagai kombinasi peristiwa dalam kisahan. Peristiwa itu sendiri —yang dijelmakan menjadi realitas fiksional dalam kisahan— adalah tiruan dari realitas sosial. Walau demikian, kisahan bukanlah semata gambaran apa adanya dari realitas sosial. Begitu juga dengan tokoh atau pelaku sebuah peristiwa. Tokoh –terutama dalam kisahan tragedi— disebut Aristoteles sebagai imitation of the action.
Sementara peniru atau yang membuat “peniruan dari tindakan” adalah pengarang. Lalu, “tindakan” yang digambarkan oleh pengarang merupakan action maupun peristiwa —yang juga adalah tiruan dari tindakan manusia dalam realitas— dari tokoh-tokoh yang terdapat dalam kisahannya.
"Masalah pengarang sering terletak pada terbatasnya perangkat yang dia gunakan untuk meniru. Perangkat itu adalah bahasa. Kurangnya penguasaan bahasa mungkin disebabkan antara lain, bahasa (semisal bahasa Indonesia) yang dia gunakan dalam menulis, bukan merupakan bahasa ibunya (atau bahasa yang dia dengar dan ucapkan sejak lahir dan tumbuh seperti bahasa Bugis atau Makassar)," jelas Aslan.
"Penyebab lain, si penulis kurang membaca dalam aksara dan bahasa yang dia gunakan untuk menulis," sambung penyair yang bukunya menjadi nominasi beberapa penghargaan nasional ini.
Dari kegiatan bengkel penulisan ini diharapkan dapat menghasilkan karya siswa yang mengeksplorasi pantai dan laut Parepare yang elok tersebut.
“Memberikan aktivitas kepenulisan bagi para siswa agar kegiatan literasi menjadi bagian yang membahagiakan para siswa untuk tak henti membaca dan menulis sebagai bagian mencerdaskan anak bangsa," kata salah satu panitia kegiatan Bengkel Penulisan Puisi, Ernawati, dengan penuh semangat. (*)