PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Stunting masih menjadi persoalan besar yang mendesak untuk diselesaikan bersama. Dampak jangka panjang dari stunting pada anak-anak sangat signifikan.
Mereka yang mengalami stunting akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan produktivitas yang rendah. Kondisi ini pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan semakin menimbulkan persoalan ketimpangan serta kemiskinan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare, Amarun Agung Hamka di sela pemantauan dan penyaluran bantuan, kemarin.
Dia menekankan pentingnya perhatian dari seluruh stakeholder untuk mengintervensi masalah ini agar tidak menjadi lebih serius di masa depan. Menurutnya, intervensi yang diberikan harus tepat sasaran dan memerlukan perhatian lebih.
"Kita ingin melihat anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Kami dari pemerintah Kota Parepare sedang melaksanakan program-program yang terkait penanganan stunting ini," katanya.
Dia menegaskan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Parepare dalam menangani masalah stunting.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menindaklanjuti informasi mengenai adanya kasus stunting di beberapa kelurahan.
"Hari ini sasaran yang telah kami tindak lanjuti adalah kasus stunting yang ada di Kelurahan Ujung Sabbang dan Kelurahan Kampung Pisang. Tindaklanjut ini akan terus kami lakukan ke lokasi yang lain di Kota Parepare," jelasnya.
Dia menyampaikan langkah-langkah konkret yang diambil oleh Pemerintah Kota Parepare ini, menunjukkan komitmen yang kuat dalam menangani masalah stunting.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa upaya ini tidak dapat berhasil tanpa dukungan dari berbagai pihak. Peran serta dari masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mengatasi masalah stunting secara menyeluruh.
Menurutnya, stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang kompleks. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang rendah, rentan terhadap penyakit, dan memiliki potensi pendapatan yang lebih rendah di masa depan. Hal ini dapat menciptakan siklus kemiskinan yang sulit untuk diputus.
"Karena itu, diperlukan strategi yang komprehensif dan terkoordinasi lintas sectoral dan instansi untuk menangani stunting. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, gizi yang baik, dan edukasi bagi para ibu hamil dan balita adalah beberapa langkah yang telah kami diambil. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat," katanya.
Dia berharap masalah stunting di Kota Parepare dapat diatasi dengan lebih efektif. Kata dia, ini bukan hanya untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh sehat dan cerdas, tetapi juga untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi mereka dan bagi perkembangan ekonomi daerah.
Dalam jangka panjang, keberhasilan dalam mengatasi stunting akan membawa manfaat besar bagi masyarakat. Anak-anak yang sehat dan cerdas akan tumbuh menjadi generasi yang produktif, mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi, dan membantu mengurangi ketimpangan sosial serta kemiskinan. (*)