Mentan Amran Lepas Presiden Rwanda di Bandara Bali, Usai Belajar Kesuksesan Pertanian Indonesia

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengantarkan kepulangan Presiden Rwanda Paul Kagame kembali ke negaranya dari VIP Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa, 3 September 2024.

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan Indonesia Africa Forum (IAF) yang berlangsung dari tanggal 1-3 September 2024, pemimpin negara Rwanda tersebut bertolak dari Indonesia ke negaranya, dan dilepas secara kenegaraan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Diketahui, sebelumnya, Menteri Pertanian Liberia J. Alexander Nuetah menginisiasi pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman (AAS), Senin, 2 September 2024 kemarin.

Pertemuan dilakukan di Villa Mulia Nusa Dua, Bali, tempat Mentan AAS menginap. Keduanya bertemu di sela-sela rangkaian agenda Indonesia Africa Forum yang ke 2.
Menteri Pertanian Liberia terlihat antusias menjelaskan agenda Liberians Feed Yourselves 2024 – 2030 National Agriculture Development.

Kepada Mentan AAS, Alexander menjelaskan bahwa saat ini Liberia tengah melakukan upaya program swasembada pangan juga.

“Namun kondisi produksinya masih rendah, disebutkan bahwa produksi padinya masih 1,2 Ton per hektar,” ungkap Alexander.

Begitu pula terkait modernisasi pertanian, Mentan Liberia berharap Indonesia berkenan mengirimkan ahlinya untuk pengembangan pertanian modern.

Menjawab permintaan tersebut Mentan Amran segera menginstruksikan kepada Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri ( KLN) agar segera membuat draft nota kesepahaman untuk disepakati bersama.
Mentan Amran juga menjelaskan rencana pengembangan cetak sawah yang mulai dirintis tahun ini yang mencapai 3 juta hektar.

Dengan ini diharapkan dalam 3 tahun, swasembada dapat diraih dan besar peluang ekspor dapat dilakukan.

Diketahui bahwa baru-baru ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian menerima Agricola Medal, penghargaan tertinggi di bidang ketahanan pangan dari Food and Agriculture Organization (FAO).

Penghargaan ini didapatkan karena hasil pengembangan pertanian yang dianggap berhasil di Indonesia.

Terlebih dengan massifnya berita rencana pengembangan pertanian modern secara besar-besaran, gaung Agricola Medal ini membuat mata dunia tertuju pada Indonesia.

Tak heran jika kemudian Menteri Pertanian Liberia mewakili Presidennya menyampaikan permohonan bantuan ahli dan kerjasama di bidang pertanian.

Sebagai bahan kajian sebelum penandatangan nota kesepahaman, Mentan Liberia menyerahkan buku agenda Liberians Feed Yourselves 2024 – 2030 yang ditandatangani langsung oleh Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai, Sr. kepada Mentan AAS.

Turut mendampingi dalam pertemuan bilateral tersebut tenaga ahli menteri Ida Bagus, Desrial dan Mat Syukur serta beberapa staf Kementan lainnya. (*)

Editor: PARE POS
  • Bagikan

Exit mobile version