PAREPOS.FAJAR.CO.ID, INTERNASIONAL-- Israel diduga menggunakan rudal Bunker Buster untuk menghabisi Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah di lokasinya di Beirut, pada Jumat, 27 September lalu. Kesaksian warga Lebanon Selatan menunjukkan rudal tersebut dilesakkan berkali-kali pada sasaran yang sama sehingga mengakibatkan lubang menganga yang besar dan dalam.
Bunker Buster adalah senjata yang dirancang untuk menembus dan menghancurkan target jauh di bawah tanah, terutama yang berada di dalam bunker militer. Bunker buster yang digunakan Israel merupakan buatan AS. Salah satu jenisnya adalah GBU-39/B SDB.
Bunker buster diisi dengan bahan peledak dan dilengkapi dengan sekering yang menunda ledakannya sampai bom menembus targetnya . Persenjataan yang lebih rumit bahkan dapat menghitung jumlah lantai di gedung atau bunker yang telah ditembusnya dan, setelah jumlah tertentu, meledakkan bahan peledak.
Bom ini diklaim mampu menembus 10–20 m tanah atau 2 m beton bertulang. Bom ini berbobot 1.500 kg (3.300 lb), dengan 1.100 kg (2.400 lb) sebagai hulu ledak tembus berdaya ledak tinggi. Bom ini dipandu laser dan dilaporkan memiliki akurasi serang 7 m (23 ft) CEP.
Kesyahidan Sayyid Hasan Nasrallah yang diumumkan secara resmi, Sabtu 28 September, memang mengejutkan banyak pihak. Orang-orang bertanya bagaimana bisa Israel menemukan dan menyerang posisi pemimpin Poros Perlawanan yang sangat dilindungi secara elit militer ini.
Karena itu, beredar informasi bahwa Hizbullah melakukan penyelidikan tentang kemungkinan infiltrasi atau penyusupan oknum di dalam lingkaran. (dbs)