PINRANG,PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Pemerintah Kabupaten Pinrang serius menggarap Pelabuhan Marabombang menjadi pelabuhan logistik terbesar di Ajatappareng.
Untuk memanfaatkan aset milik negara tersebut, Pemkab Pinrang mengusulkan untuk Pelabuhan Marabombang dikembangkan oleh pusat.
Apalagi banyaknya permintaan pemuatan barang khususnya material bangunan yang akan dikirim ke Ibu Kota Nusantara (IKN) karena Pelabuhan Marabombang aksesnya lebih mudah dan ekonomis.
Kepala Dinas Perhubungan Pinrang Bahtiar mengatakan sebelumnya pelabuhan tersebut berstatus lokal. Sehingga kapal dari daerah lain tidak bisa datang berlabuh.
“Mati itu pelabuhan kalau statusnya pelabuhan lokal. Kalau di bawah kewenangan KSOP bisa menjadi pelabuhan pengepul,” katanya, Jumat, 23 Agustus.
Kabid Transportasi Darat, Pelayaran, dan ASDP Angkutan Sungai dan Penyebrangan Andi Tajuddin mengucapkan bahwa pihaknya sekarang mengurus pemindahan kewenangan pelabuhan tersebut dari pemkab ke pusat.
“Dan kita masih mau bicarakan bagaimana kewenangannya pusat dan pemkab,” ucapnya.
Penjabat (Pj) Bupati Pinrang Ahmadi Akil mengungkapkan Pelabuhan Marabombang sebenarnya sudah diserahkan kepada Pemkab Pinrang untuk dikelola.
“Persoalannya kalau pelabuhan menjadi kewenangan kabupaten hanya dia hasil lintasnya kecamatan karena menjadi milik kabupaten,” jelasnya.
Pihaknya akan kembalikan ke pusat agar kewenangannya menjadi luas dan ini bisa dipakai untuk antarpulau, provinsi, dan bahkan ekspor-impor.
“Kita mau ke depan ini pelabuhan itu berfungsi sehingga kita bersepakat kita serahkan kembali ke pusat tetapi ada syaratnya, semua arus barang antar pulau, antar provinsi, maupun luar negeri itu semua pengangkutan barang untuk wilayah sini harus masuk di Marabombang,” tambahnya.
Pelabuhan ini menjadi pelabuhan pengumpul akan memberi dampak positif untuk Kabupaten Pinrang khususnya di bidang industri.
“Dan insyaallah satu-dua bulan ini kita akan eksekusi itu karena kami pikir itu sangat perlu karena kita juga ke depan akan membangun industri yang bagus dan lebih besar dan itu sangat diperlukan,” bebernya.
“Jadi cita-citanya menjadi pelabuhan logistik terbesar nanti,” lanjut Ahmadi Akil.
Sebelumnya, pelabuhan tersebut dianggap mati karena hanya digunakan sebagai pelabuhan lintas daerah di Kabupaten Pinrang.
Pelabuhan itu berstatus sebagai pengumpan lokal sehingga tidak dimanfaatkan dengan baik karena tidak adanya muatan dalam jangkauan pelayanan dalam provinsi.(*)