Ahmad Sahroni Klarifikasi Dugaan Terlibat pada Kasus Keluarga Crazy Rich Makassar

  • Bagikan

JAKARTA, PAREPOS,CO.ID - Ahmad Sahroni, Politikus Partai NasDem, memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan namanya dalam kasus penipuan calo masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Nama Sahroni sempat dicatut oleh pelaku penipuan yang menjanjikan masuk Akpol lewat jalur khusus.

"Saya klarfikasi ya sekarang. Saya ga kenal sama itu penipu yang atas nama kan saya," ujar Sahroni dikutip melalui unggahan Instagram pribadinya @ahmadsahroni88 pada, Jumat 18 Oktober 2024.

Berkaca pada kasus yang merugikan crazy rich kota daeng bernama Gonzalo Algazali ini, Sahroni meminta agar selalu mendahulukan cek and ricek. "Siapapun yang bawa-bawa nama saya lebih baik Kroscek ulang melalui DM saya," tukasnya.

Ia juga memastikan bahwa pelaku penipuan tersebut sudah ditangkap oleh pihak Polres. "Pelaku penipuan sudah ditangkap oleh Polres Iangsung," imbuhnya. Di akhir pernyataannya, Sahroni menyampaikan harapan kepada korban penipuan agar tetap kuat menghadapi cobaan.

"Bu semoga Ibu dapat Rejeki berlimpah luah kedepannya yah amin. Ambil hikmahnya yah de segala cobaaan aminn," tandasnya.

Sebelumnya, keluarga Gonzalo Algazali, pemuda berusia 19 tahun yang tertipu saat mencoba masuk Akademi Kepolisian (Akpol) melalui jalur khusus dengan membayar Rp 4,9 miliar kepada calo, kembali bersuara.

Setelah tantenya bernama Hj Sherly (41), ini neneknya bernama Rosdiana yang memberikan penjelasan terkait perkara yang menimpa keluarganya. Dikatakan Rosdiana, mereka tidak memiliki hubungan dengan pelaku Andi Fatmasari Rahman (AFR) sebelumnya.

"Saya tidak kenal, pelaku (AFR) datang sendiri di sini (kafe saya) pura-pura mau makan bakso terus tawarkan Gonzalo masuk Akpol," kata Rosdiana kepada awak media saat ditemui di Kafe Bakso Mercon BBC Makassar Jalan Monginsidi, kemarin.

Diungkapkan Rosdiana, AFR terus meyakinkan keluarganya hingga tidak segan-segan menjual nama anggota DPR RI fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni. "Dia mengaku dekat sama Pak Sahroni," ucapnya.

Dibeberkan Rosdiana, AFR saat itu juga menyebut bahwa ada jatah Sahroni satu orang melalui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigfit Prabowo. "Jadi kami percaya, katanya dia (AFR) juga sudah bilang sama Pak Sahroni dan amanmi (Gonzalo pasti lulus Akpol)," Rosdiana menuturkan.

Karena termakan iming-iming AFR, keluarga crazy rich Makassar melalui neneknya itu dan memberikan uang Rp 4,9 miliar secara bertahap sesuai dengan permintaan pelaku.

Singkatnya, Gonzalo sempat diajak ke Jakarta dan Semarang dengan alasan mengikuti pelatihan sebelum pengumuman final Akpol. Sialnya, selama kurang lebih sebulan di sana, Gonzalo rupanya hanya dijadikan alat memeras uang oleh pelaku.

"Selama di Semarang minta lagi Rp 1 miliar dia datang sama sopirnya ambil uang dalam koper merah di Hertasning (rumah Gonzalo). Katanya untuk tambahan uang kuota khusus," terangnya.

Bukan hanya itu, kata Rosdiana, pelaku kembali meminta uang Rp 2 miliar. Hanya saja, Rosdiana mengaku bersedia berikan uang tersebut jika Gonzalo sudah dinyatakan lulus Akpol.

"Totalnya Rp 4,9 miliar dengan 3 emas batangan masing-masing 10 gram dan kalung dibikin kado katanya buat hadiah pernikahan anak Kapolri. Saya belikan di Jakarta harganya Rp100 juta. Padahal bukan acara kapolri," cetusnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version