PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Ratusan perwakikan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Parepare menjadi peserta dialog edukasi program pilkada yang diinisiasi Frontline Indonesia Parepare.
Kegiatan yang mengusung tema "Pilkada dan Hak-hak Warga: Antara Partisipasi Politik pemuda dan Keberpihakan pada Program Pendidikan" berlangsung di Amaish Cafe and Resto, Rabu, 23 Oktober 2024, malam.
Dialog ini, juga menghadirkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Parepare, Erna Rasyid Taufan dan Rahmat Sjamsu Alam (Erat Bersalam) yang berdialog dan berdiskus dengan mahasiswa, sekaligus membedah program-program Erat Bersalam, baik secara umum maupun spesifik.
Dalam kesempatan itu, Erna Rasyid Taufan, menyampaikan berterima kasih atas adanya kegiatan dialog edukasi program ini sebagai langkah awal mengukur dan juga mengelola program kerja yang nantinya akan dilaksanakan jika mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Parepare.
Menurutnya, kegiatan ini juga memberikan gambaran bagaimana Erat Bersalam berani tampil di depan mahasiswa untuk mendengar saran atau kritikan terkait program yang akan dicanangkan kedepannya.
"Kegiatan ini saya pikir memang perlu untuk diadakan, sehingga nantinya kalian bisa menganalisa terkait program dan juga melakukan evaluasi terhadap program tersebut, kami tentunya berterima kasih kepada pihak yang melaksanakan kegiatan ini, dan memang kegiatan seperti ini perlu untuk terus dilaksanakan," harapnya.
Ia menjelaskan, dirinya bersama wakilnya, Rahmat Sjamsu Alam tentu memperhatikan kebutuhan masyarakat sebagai sumber utama, di antaranya sandang pangan, pendidikan, kesehatan dan rasa aman.
"Hanya saja di sini rasa aman bukan hanya pada tataran rasa aman lahir saja, tapi bagaimana semua masyarakat bisa merasakan rasa aman batin juga. Sehingga ke depan inilah yang menjadi tugas kami jika diamanahkan menjadi wali kota dan wakil wali kota Parepare," ucapnya.
Ia juga menjelaskan dalam program kerja yang digagas, salah satunya menjadi perhatian khusus, yakni peningkatan pendidikan bagi masyarakat. Sehingga dengan hadirnya masyarakat yang berpendidikan maka akan mampu melakukan analisis terhadap setiap persoalan.
"Tujuan utama kita bagaimana dalam satu rumah tersebut minimal ada satu sarjana, Sehingga dalam setiap rumah ada ruang pemahaman atau satu orang yang memiliki peluang untuk melakukan analisis dalam setiap persoalan, serta bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa dimulai dari satu rumah satu sarjana tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Parepare Rahmat Sjamsu Alam, mengaku jika kegiatan dialog dan edukasi program ini, tentunya sangat dibutuhkan dan perlu untuk dilaksanakan, karena nantinya para Gen Z ini, bisa memahami visi dan misi paslon untuk kemudian menjadi landasan pelaksanaan oemerintahan lima tahun ke depan.
"Visi misi pasangan calon terpilih nantinya akan dimasukkan dan RPJMD Kota Parepare, yang menjadi acuan program pemerintah untuk pelaksanaan selama lima tahun ke depan sesuai dengan masa periode dari kepala daerah tersebut. Sehingga dengan kegiatan ini teman-teman dari mahasiswa bisa memahami dan juga berdiskusi terkait visi dan misi Erat Bersalam untuk lima tahun yang akan datang jika mendapatkan amanah menjadi pemimpin Kota Parepare," kata Rahmat Sjamsu Alam.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Parepare ini menjelaskan, Program Andalan Erat Bersalam yang menjadi utama dalam peningkatan mutu dan kualitas masyarakat melalui Program Satu Rumah Satu Sarjana, di mana Kota Parepare ini memang menjadi perhatian bersama.
"Untuk tahun 2024 sendiri di Kota Parepare itu kemarin kami di DPRD telah menganggarkan sebanyak Rp220 miliar untuk anggaran pendidikan, bahkan kita melebihi dari target yang diwajibkan sebanyak 20 persen dari total APBD setiap daerah," jelasnya.
"Seingat saya waktu masih di Banggar untuk tahun 2024 juga, pemerintah menyiapkan sebanyak 1.000 kouta untun beasiswa SD dan 1.000 kouta untuk beasiswa SMP," sambungnya.
Rahmat menjelaskan, dirinya bersama Erat memprogramkan Satu Rumah Satu Sarjana tersebut tidak lain karena berpikir jika nantinya ada sarjana dalam setiap rumah tersebut, maka itu akan menbangun pola pikir dari masyarakat.
Selain itu juga, dengan program ini, diharapkan setiap rumah akan ada daya saing dan tentunya lebih mudah dalam mendapatkan lapangan kerja dan lebih layak.
"Kami melihat ada beberapa masyarakat kita yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena terkendala biaya, maka solusi ini kita hadirkan, agar dalam setiap rumah itu ada sarjana, sehingga ekonomi masyarakat tersebut lebih meningkat lagi, selain itu dengan pendidikan sarjana juga akan lebih mudah dalam mendapatkan lapangan kerja dan tentunya pekerjaan yang akan digeluti lebih layak dan itu akan berdampak pada gaji yang dihasilkan, juga pasti akan meningkat, dan ekonomi masyarakat bisa lebih baik lagi," jelasnya.
Dia pun mengapresiasi kegiatan dialog seperti ini, apalagi berdialod langsung dengan para mahasiswa yang tentunya memilki pola pikir yang lebih kritis dalam menanggapi setiap kebijakan yang ada, dan inilah yang akan terus dilanjutkan secara berkelanjutan ke depannya. (*)