PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Para Pejabat Administrator yang menjadi narasumber press release APBN Triwulan III tahun 2024 di KPPN Parepare seluruhnya optimis akan dapat mencapai target yang dicanangkan di awal tahun. Hal ini terungkap dalam diskusi panjang antara insan media dengan Kemenkeu Satu dalam press release APBN di KPPN Parepare, Kamis, 31 Oktober 2024.
KPPN Parepare menggelar Press Release APBN Triwulan III 2024 dengan menggandeng Kemenkeu Satu: Pajak, Bea Cukai dan KPKNL. Masing-masing pejabat administrator dari unit kemenkeu memaparkan progres kinerja Belanja negara dan penerimaan negara dalam tugas dan fungsinya. Belanja Negara merupakan core bisnis KPPN, sementara Penerimaan negara berupa pajak menjadi core bisnis KPP Pratama dan KPP Bea Cukai. Untuk Penerimaan Non Pajak (PNBP) menjadi core bisnis KPKNL.
Setelah Ferryal Resque, Kepala KPPN memaparkan tentang belanja negara, giliran kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Parepare, Helmy Afrul menerangkan tentang penerimaan pajak cut off 30 September 2024.
“Penerimaan Pajak secara year on year (yoy) mengalami pertumbuhan. Bulan September tumbuh 13% dari bulan yang sama tahun lalu. KPP Pratama Parepare menargetkan penerimaan pajak 2024 ini sebesar 565,35 milyar. Hingga Triwulan III telah mencapai 63% atau sebesar 357,14 milyar”. kata helmy dalam paparannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Pratama Bea Cukai yang diwakili Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai, Syamsul Bahri menyampaikan bahwa hingga triwulan III ini dari target 61,23 milyar telah dapat terrealisasi sebesar 81% atau sebesar Rp49,62 miliar.
Sedangkan untuk penerimaan negara bukan pajak dipaparkan oleh Ashar Hamka, Kepala Seksi Hukum dan Informasi yang mewakili Kepala KPKNL. Dalam Paparannya ashar menerangkan kinerja penerimaan PNBP hingga triwulan ini cukup menggembirakan, karena dari target Rp7,7 miliar telah direalisasikan sebesar Rp6,2 miliar. itu artinya 81% telah tercapai, tinggal sedikit lagi.
Menurut Ashar, realisasi PNBP sebesar Rp6,2 miliar berasal dari tiga komponen penerimaan yakni pengelolaan Barang Milik Negara, Pelayanan Lelang dan Pengelolaan Piutang Negara. Ketiga komponen tersebut menjadi core bisnis yang diandalkan dalam penerimaan PNBP.
Soal target dan realisasi, Syamsul Bahri menjelaskan bahwa masih ada beberapa bulan tersisa hingga akhir tahun, dan bea cukai memiliki data bulanan potensi penerimaan pajak dari beberapa sektor antara lain pabean, cukai, dana sawit, pajak rokok dan lain-lain. (nan)