PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Manajemen Rumah Sakit (RS) dr Hasri Ainun Habibie Kota Parepare menyosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sosialisasi itu, dirangkaikan dengan penandatanganan deklarasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berlangsung pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Direktur RS Hasri Ainun Habibie, dr Mahyuddin hadir membuka kegiatan itu. Hadir pula, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas P3A Provinsi Sulsel, Meisy Papayungan, aktivis perempuan Arni, serta Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Parepare, Aiptu Dewi Natalia Noya.
dr Mahyuddin menekankan pentingnya pelayanan publik yang aman dan nyaman, tidak hanya bagi pasien, namun juga bagi seluruh staf rumah sakit.
"Di mana pelayanan publik itu, bukan hanya menghadirkan ruma sakit yang nyaman, aman bagi pasien. Tetapi juga bagi seluruh karyawan yang bekerja di rumah sakit," katanya.
Salah satu inovasi yang diusung RS dr Hasri Ainun Habibie adalah kamar operasi ramah wanita, di mana pasien perempuan diupayakan dilayani oleh tenaga kesehatan perempuan.
Selain itu, pakaian di kamar operasi juga dirancang agar lebih nyaman dan sesuai dengan standar yang tidak mengganggu kenyamanan pasien.
“Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien perempuan, terutama di ruang operasi, dengan memastikan mereka dilayani oleh tim yang juga perempuan. Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami,” jelas dr Mahyuddin.
Selain kamar operasi ramah wanita, RS dr Hasri Ainun Habibie juga telah menyediakan arena bermain anak sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang ramah bagi anak-anak.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit ini juga dirancang terpisah antara IGD umum dan IGD khusus untuk ibu melahirkan, guna memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi pasien yang akan melahirkan.
Meisy Papayungan dari Dinas P3A Provinsi Sulsel menyambut baik inisiatif RS dr Hasri Ainun Habibie, dengan menyebutnya sebagai langkah pertama di Sulawesi Selatan dalam membangun komitmen perlindungan terhadap perempuan dan anak di lingkungan rumah sakit.
"Ini adalah terobosan yang luar biasa, dan kami berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain di seluruh Sulawesi Selatan," kata Meisy.
Dengan sosialisasi ini, RS dr Hasri Ainun Habibie semakin mempertegas komitmennya sebagai rumah sakit yang ramah dan aman bagi perempuan dan anak, baik dari segi pelayanan maupun perlindungan bagi karyawan dan pasien. (has)