Perempuan Pemimpin

  • Bagikan

Oleh

Hj Erna Durahman Zuhdy
(Tokoh perempuan Parepare, Owner Zakiah Dina Tayyibah)

Jika perempuan tidak boleh memimpin, Siti Khadijah mungkin tak akan dipertemukan dengan Muhammad, yang ia pekerjakan sebagai pedagang. Pernikahan mereka tidak pernah terjadi, dan entah siapa yang mau membiayai dakwah Rasulullah saat itu.

Jika perempuan tidak boleh jadi pemimpin, kita mungkin masih berkutat dengan Covid-19. Karena Prof Sarah Gilbert tidak pernah diberi kesempatan memimpin tim peneliti yang menemukan vaksin AstraZeneca. Vaksin yang hak patennya ia lepas, agar seluruh negara bisa menggunakannya.

Jika perempuan tidak boleh jadi pemimpin, Halimah Yacob masih jualan nasi padang. Meneruskan usaha ibunya. Bukan menjadi Presiden Singapura, atau jadi muslim paling berpengaruh nomor 36, yang membawa negeri itu menjadi salah satu yang paling makmur di dunia.

Layak tidaknya perempuan menjadi pemimpin, kembali hangat diperbincangkan masyarakat Parepare. Apalagi sebuah akun medsos berpengaruh, mengunggah tulisan yang memicu pro kontra.

Belakangan, kolom komentarnya dinon-aktifkan. Beberapa saat kemudian postingan ini dihapus. Tapi skrinsut postingan sudah tersebar, dan lagi, menjadi bahan omongan. Semoga kita semua dihindarkan dari dosa mempergunjingkan sesama.

Bahkan public figure dan influencer sekelas Rijal Djamal pun ikut angkat suara. Ia menyoroti adanya oknum yang memainkan isu ketidaklayakan perempuan memimpin. "Isu gender dalam industri demokrasi seperti di Indonesia, tak elok di-publish di media seperti ini. Pilkada Damai" kata dia.

Kuat dugaan, ini menjadi bahan negative campaign dari salah satu kandidat. Yang diserang sudah jelas. Hanya Erna Rasyid Taufan kandidat perempuan di Pilwalkot Parepare.

Tapi sepertinya ibu ini tidak begitu peduli soal isu yang digelindingkan lawannya. Saat ditanya wartawan dalam satu wawancara, Erna TP menjawab ringan saja. Erna TP mengutip beberapa ayat dan hadist, lalu berkata "Biarkan masyarakat yang menilai.

Ia ingin fokus pada program-programnya saja. Bagaimana meneruskan keberhasilan pembangunan. Menurut Erna TP, salah satu faktor keberhasilan pembangunan Parepare berkat masyarakatnya yang cerdas dan berwawasan luas.

Sorotan kepada layak tidaknya perempuan memimpin Parepare, justru seperti penghinaan bagi akal sehat masyarakat Parepare yang dikenal berpendidikan, open minded dan berpikiran maju. Kenapa kita ingin dibawa mundur? (*)

  • Bagikan