Tim Gabungan Operasi Perangkap Buaya di Perairan Parepare

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Tim gabungan terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan SAR Brimob Kota Parepare, beserta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan operasi perangkap buaya di perairan Parepare, tepatnya di belakang Depo Pertamina, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Rabu, 23 Oktober 2024.

Berdasarkan pantauan, tim gabungan memasang perangkap berbahan besi di pinggir Pantai Cempae Parepare. Tim juga terlihat memasang umpan berupa ayam hidup.

Sebelum menuju lokasi untuk memasang perangkap buaya tersebut, dilakukan apel gabungan yang dipimpin langsung oleh Pt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Parepare, Burhanuddin di halaman Kantor Call Centre 112 Terpadu, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu, 23 Oktober 2024, siang.

Di lokasi, tim gabungan lalu mengangkat perangkap itu untuk dipasang. Pemasangan perangkap tersebut, disaksikan warga sekitar sejak siang hingga sore memadatai lokasi, di mana buaya muara yang diperikarakan berukuran tiga meter lebih, masih kerap menampakan diri, tidak hanya sore hari, bahkan malam hari dilihat oleh warga.

Plt Kepala BPBD Parepare Burhanuddin mengatakan, perangkap tersebut dibuat oleh BPBD Parepare bekerja sama Damkar Parepare dan tim SAR Brimob Batalyon B Pelopor Polda Sulsel untuk mengevakuasi buaya tersebut.

"Salah satu usaha kita adalah membuat perangkat. Ini sesuai dengan arahan BBKSDA untuk memindahkan buaya tersebut," katanya.

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat, ada satu ekor buaya yang muncul di perairan Pantai Cempae.

"Karena, di tempat ini (perairan Pantai Cempae) ada banyak aktivitas masyarakat sekitar, baik nelayan, juga kerap jadi tempat mandi-masing. Ini membuat masyarakat tidak tenang dengan munculnya buaya. Inilah usaha kita, bagaimana masyarakat bisa tenang dan meras aman," jelasnya.

Sementara itu, Penyuluh Kehutanan BBKSDA Sulsel Muhammad Taufan mengungkapkan evakuasi buaya ini merupakan inisiatif oleh BPBD Parepare, Damkar, Tim SAR Brimob dan BBKSDA.

"Pemasangan perangkat ini, agar supaya buaya yang sering terlihat ini bisa tertangkap dulu. Kemudian, nantinya akan dievakuasi atau di kembalikan ke habitatnya. Kalau babitat yang terdekat itu ada dua, Salo Karajae dan Bili-bili," ucapnya.

Ia menyebut bahwa, buaya tersebut sudah terpantau dari beberapa tahun ini. Sebab, ada beberapa titik kemunculan buaya, di antaranya di perairan Pantai Cempae, Lumpue, Bili-Bili dan Salo Karajae.

"Buaya muara itu pasti bermain di pinggir pantai atau sungai. Itu memang habitatnya, kemunculan buaya adalah hal yang biasa. Tapi tentunya, keamanan bagi masyarakat paling penting dari segalanya," tandasnya.

Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Ramli mengatakan, bahwa sinergi antara tim gabungan ini bertujuan untuk menangkap buaya dan mencegah potensi ancaman terhadap masyarakat.

"Kami telah memasang perangkap di lokasi yang diduga menjadi habitat sementara buaya ini. Operasi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak mengganggu aktivitas warga maupun industri," kata Kompol Ramli.

Penampakan buaya ini membuat masyarakat dan para pekerja Depo Pertamina merasa khawatir. Oleh karena itu, tim gabungan berupaya maksimal untuk menangkap hewan predator tersebut dan memindahkannya ke tempat yang lebih aman.

Tim SAR gabungan juga melakukan patroli rutin di sepanjang pantai untuk memantau pergerakan buaya dan memastikan keamanan lingkungan sekitar.

Selain itu, Basarnas, BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran Parepare juga turut membantu dalam operasi ini dengan menyediakan dukungan teknis dan logistik.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari tim SAR terkait langkah-langkah pencegahan dan tindakan yang harus diambil jika menemukan penampakan buaya.

Operasi pemasangan perangkap ini akan terus dilakukan hingga situasi dianggap aman dan terkendali. Tim gabungan berkomitmen untuk menjaga keselamatan masyarakat serta memastikan kawasan industri strategis seperti depot Pertamina Parepare tetap beroperasi dengan aman. Saat pemasangan perangkap buaya, turut dihadiri Lurah Lakessi Muhammad Fadel, Kabid Penanggulangan Dinas Damkar Fransiscus, dan Camat Soreang Awaluddin. (has-r1)

  • Bagikan

Exit mobile version