ENREKANG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Balai POM di Palopo menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bertajuk "Konsumsi Pangan Aman Bantu Cegah Stunting" pada, Rabu 6 November 2024, di Ruang Pola Kantor Bupati Enrekang.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, Nurjannah Mandeha, yang menyoroti beberapa tantangan dalam penerapan keamanan pangan di masyarakat, seperti kurangnya kesadaran tentang kebersihan pangan, minimnya edukasi tentang stunting, serta rendahnya pemanfaatan produk pangan lokal.
Ia menekankan bahwa kecenderungan remaja memilih makanan yang kurang sehat juga perlu menjadi perhatian. Nurjannah berharap para peserta dapat memahami keamanan pangan dan menyampaikan informasi ini kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya bersama mencegah stunting.
Acara ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan Tim Penggerak PKK, mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Dinas Kesehatan, serta siswa-siswi dari UPT SMA Negeri 2 dan UPT SMK PGRI Enrekang. Dalam penyampaian materi, Kepala Dinas Kesehatan memaparkan program intervensi yang menitikberatkan pada peningkatan gizi remaja, ibu hamil, bayi, dan anak-anak.
Intervensi ini meliputi pemberian tablet tambah darah (TTD), pemantauan tumbuh kembang, serta pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang berkualitas. Edukasi gizi dan praktik hidup bersih juga menjadi fokus penting, disertai peran keluarga dalam deteksi dini risiko gizi buruk.
Kepala Balai POM di Palopo, Burham Sidobejo, turut hadir sebagai narasumber dan menegaskan pentingnya keamanan pangan dalam mencegah stunting. Dalam presentasinya, Burham menjelaskan bahwa pangan aman harus bebas dari bahaya biologis, kimia, dan fisik.
Ia juga menyoroti risiko penggunaan bahan tambahan pangan secara berlebihan dan pentingnya penanganan yang baik untuk menjaga mutu pangan. Badan POM, melalui pengawasan yang melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat, terus berupaya melindungi masyarakat dari risiko pangan yang dapat menyebabkan penyakit.
BPOM berharap pengawasan ketat dan edukasi masyarakat dapat menjamin pangan yang dikonsumsi aman dan bergizi, sehingga mampu menurunkan angka stunting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan dukungan semua pihak, termasuk pelajar dan komunitasnya, BPOM berkomitmen menciptakan lingkungan pangan yang sehat demi generasi Indonesia yang lebih baik. (*)