PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Simulasi pemungutan dan penghitungan suara (Tungsura) pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Sulel, dan pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwali) Parepare digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare di Auditorium Universitas Negeri Makassar (UNM) Kampus 5, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Minggu, 10 November 2024. KPU Kota Parepare mematangkan persiapan Pilkada 2024 dengan menggelar simulasi tersebut.
Dalam simulasi Tungsura itu, KPU melibatkan perwakilan dari 197 Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kota Parepare yang mana, jadi percontohan pada TPS 12, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat. Simulasi ini, juga tercatat ada sekitar hamper 600 pemilih, sudah termasuk DPT, DPTb, dan DPK. Salah satu juga yang mendapat perhatian khusus dalam simulasi itu, yakni aksesibilitas bagi pemilih disabilitas.
Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Abdul Hayat Gani Bersama unusr Forkopimda, diantara Kepala Kejari Parepare, Abdillah, Ketua Pengadilan Negeri, Andi Musyafir, Polres Parepare, Kodim 1405/Parepare hadir memantau pelaksanaan simulasi tungsura itu. Termasuk, jajaran Bawaslu Parepare. Secara umum, pelaksanaan simulasi ini, berjalan sukses
Pj Wali Kota Abdul Hayat Gani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada KPU Parepare, atas inisiasi mengedukasi dan mencontohkan langsung kepada masyarakat bahwa seperti inilah tata cara dan proses pilkada nantinya.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada KPU Parepare atas kerja keras mereka. Simulasi ini memberikan gambaran nyata bagi masyarakat Parepare tentang proses pemilu yang bebas, langsung, dan rahasia," katanya.
Dia pun mengingatkan, dalam proses simulasi, ada beberapa hal yang menjadi perhatian khususnya, selain penjelasan tahapan dan tata cara pencoblosan untuk calon pemilih.
Di antaranya fasilitas dan pendampingan untuk disabilitas, skema maupun posisi saksi dan calon pemilih dirancang lebih edukatif dan informatif. Hal itu menjadi bukti perhatian serius KPU dalam mengantisipasi hambatan pada proses Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Sehingga, kata dia, kemudahan dan ketenangan masyarakat dalam menentukan hak pilihnya, lebih terjamin dan terakomodir.
"Kami juga diperlihatkan bagaimana bilik suara dan tata cara pencoblosan bagi pemilih disabilitas. Dengan SOP yang jelas, masyarakat diharapkan lebih percaya diri dan tenang dalam menentukan pilihan,” jelasnya.
Pj Wali Kota mengimbau dan mendorong seluruh elemen masyarakat, termasuk media untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan pentingnya partisipasi pemilih demi menjaga kualitas demokrasi di Parepare.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Parepare Muh. Awal Yanto menjelaskan, simulasi ini, bagian dari persiapan teknis menyambut puncak demokrasi pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024, mendatang.
Ia meneybut bahwa TPS 12 Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat dipilih sebagai percontohan dan dipindahkan ke Auditorium UNM untuk memastikan simulasi berjalan kondusif dan lancar. Sehingga konsep simulasi digagas sesuai dengan skema yang akan dilakukan pada pemilihan kepala daerah, mendatang.
"Kami melibatkan warga TPS 12 dan satu dari setiap TPS di Parepare untuk memastikan mereka memahami alur pemungutan dan penghitungan suara," jelasnya.
Ia juga menjelaskan tahapan proses simulasi Tungsura ini, diawali dengan pemberian undangan atau pemberitahuan kepada masyarakat yang akan memilih. Lalu, masyarakat datang ke TPS membawa formulir C pemberitahuan dan KTP, lalu calon pemilih menunggu dan diberikan surat suara untuk pencoblosan. Setelah itu, calon pemilih diarahkan untuk ke bilik suara, menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon.
Setelah menggunakan hak pilihnya, surat suara kemudian dimasukkan ke kotak suara. Kotak suara warna merah untuk pligub, dan kotak suara pilwali berwarna biru toska.
Kemudian, peserta pemilih diberikan tanda atau tinta pada jari telunjuknya sebagai bukti bahwa masyarakat tersebut telah menggunakan hak pilihnya.
"Tahapan itulah yang kita lakukan dalam simulasi hari ini, yang disaksikan langsung oleh Bapak Pj Wali Kota Parepare Bersama forkopimda. Insya Allah kolaborasi KPU, pemda dan forkopimda semakin utuh menuju Pilkada," tandasnya.
KPU juga menunjukkan proses khusus bagi pemilih disabilitas dan lansia yang membutuhkan pendampingan, yang biasanya membutuhkan waktu pencoblosan lebih lama sekitar lima menit.
Dengan adanya simulasi ini, KPU Parepare berharap masyarakat lebih memahami tahapan pemilihan sehingga pelaksanaan Pilkada nanti dapat berjalan tertib dan lancar. (r1)