Rezeki di Balik Musibah

  • Bagikan

Oleh: Dr Hj Erna Rasyid Taufan
(Ketua DPD Partai Golkar Parepare)

Adakah hidup yang begitu mudah dijalani sampai mati? Tidak ada. Allah SWT sendiri bahkan menjadikan nabi-nabinya sebagai contoh betapa beratnya perjuangan hidup. Namun di balik itu, Allah SWT juga memperlihatkan pertolongan bagi hamba-hamba yang bersungguh-sungguh dalam meniti jalan spiritual.

Salah satu kisah nabi yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran adalah Nabi Yusuf As. Surah Yusuf merupakan salah satu surah terpanjang dalam Alquran. Terdiri atas 111 surah, hampir seluruhnya menceritakan kisah kehidupan Nabi Yusuf As.

Nabi Yusuf disebut sebagai manusia paling tampan yang pernah ada. Ketampanannya ditambah lagi dengan cahaya kenabian, membuat Yusuf sudah begitu istimewa sejak kecil. Hal ini membuat saudara-saudaranya sangat iri.

Alquran pun mengisahkan secara detail perlakuan demi perlakuan yang diterima oleh Nabi Yusuf, baik dari keluarganya sendiri maupun pejabat-pejabat kerajaan Mesir.

Dia dibuang di sumur dan diharapkan mati kelaparan. Namun dia justru selamat oleh pedagang budak. Dia dijual, tapi dibeli oleh kaum bangsawan. Dia tampan dan difitnah mau meniduri istri penguasa, tapi orang cerdik justru membuktikan sebaliknya.

Dia dipenjara, tapi justru itu membuatnya terkenal sebagai ahli takdir mimpi. Dia diminta bertanggungjawab untuk menjamin stok pangan selama paceklik, justru dipercaya naik jabatan perdana menteri.

Dan puncaknya dia dipisahkan dengan ayahnya, Nabi Ya'kub As, justru dipertemukan ketika status kenabian dan sosial mencapai tingkat tertinggi. Nabi Ya'kub yang buta karena menangisi Yusuf, akhirnya melihat karena mukjizat. Dan saudara-saudara yang membencinya, akhirnya kembali rukun semu.

Apa yang dilakukan Nabi Yusuf di setiap ujiannya? Tidak ada. Dia hanya pasrah dan bertawakal kepada Allah Yang Maha Kuasa. Nabi Yusuf As akhirnya mengubah musibah yang menimpanya menjadi rezeki.

"WaHai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu," (QS Al Anfal : 64)

Tentu, ada banyak kisah inspiratif tentang berkah di balik musibah. Musibah yang datang seringkali menjadi ujian iman dan kesabaran kita. Namun, di balik semua itu, tersimpan hikmah dan pelajaran berharga.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah : 155)

Dalam dadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua (urusan)nya adalah baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa suatu musibah, ia bersabar, maka itu juga kebaikan baginya."

Namun berhati-hatilah jika hidup terus terasa begitu mulus. Jangan sampai, itu adalah Istidraj. Ini adalah situasi yang paling ditakutkan oleh orang-orang saleh. Mereka memastikan hidup itu sudah seharusnya diliputi oleh musibah.

Mengapa begitu? Musibah dapat menguatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Musibah lebih mendidik kesabaran. Musibah juga merupakan medium penghapus dosa-dosa kita.

Nah, di setiap musibah, Allah SWT selalu membuka pintu rahmatNya. Allah sangat menyukai orang-orang yang memelas dalam pengakuan kelemahannya. Biasanya setelah itu, gerbang rezeki akan dibukanya lebar-lebar. Dari arah yang tidak disangka-sangka.

Musibah adalah bagian dari kehidupan. Kita tidak bisa menghindarinya, namun kita bisa memilih bagaimana cara kita menyikapinya. Dengan bersabar, tawakal, dan terus berdoa, kita akan menemukan berkah di balik setiap musibah yang kita alami. Wallahu 'alam. (*)

Editor: PARE POS
  • Bagikan

Exit mobile version