PAREPOS.FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Hasil survei yang digelar PT. General Survei Indonesia (GSI) menunjukkan, elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Parepare Erna Rasyid Taufan-Rahmat Sjamsu (Erat Bersalam) unggul dari tiga kandidat lainnya di Pilwalkot Parepare.
Direktur Riset PT. GSI Muhammad Ridwan Saleh, S.IP, M.SI, menjelaskan bahwa angka tersebut berdasarkan penarikan sampel menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 660 responden.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh
supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Alhasil, dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
"Reseponden memiliki toleransi kesalahan atau Margin of Error sekitar +3,2% pada tingkat kepercayaan 95,0%.
Pengumpulan data dilakukan pada 20 November hingga 23 November 2024," jelas Muhammad Ridwan, Sabtu, 23 November 2024, sore tadi.
Muhammad Ridwan memaparkan tingkat elektabilitas empat pasangan calon. Di mana elektabilitas Erna Rasyid Taufan- Rahmat Sjamsu Alam (ERAT BERSALAM) mencapai 37,1% dan pasangan Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO) 32,2%. Terjadi selisih elektabilitas berkisar 4,9%.
Kemudian untuk elektabilitas pasangan Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang sekitar 18,4% dan Andi Nurhaldin Nurdin Halid-Taqyuddin Djabbar 6,5%, sementara pemilih tidak tau/tidak jawab/rahasia mencapai angka 5,8%.
Selanjutnya popularitas dan akseptabilitas empat pasangan calon. Pasangan Erna Rasyid Taufan- Rahmat Sjamsu Alam popularitasnya mencapai 97,8% sementara akseptabilitasnya 87,7%.
Kemudian popularitas Tasming Hamid-Hermanto berada pada angka 97,3% dan akseptabilitasnya 83,7%. Popularitas Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang 90,2% dan akseptabilitasnya 68,5%. Pasangan Andi Nurhaldin Halid-Taqyuddin Djabbar 85,6% dan 60,2%.
"Kalau dari segi strong voters terjadi selisih 1,5%. Di mana, ERAT BERSALAM 28,5% dan TSM-MO di angka 27%. Empat hari menjelang pencoblosan, dua pasangan ini memang agak ketat. Meski selisih elektabilitas berada pada angka 4,9%," ungkap Muhammad Ridwan.
Menurut Muhammad Ridwan,semua faktor didominasi ERAT BERSALAM sehingga trennya tidak bisa dibendung. Sementara TSM-MO tampak kalah dari pertarungan isu dan figur dalam satu bulan terakhir.
"Kelihatannya TSM dengan segala timnya terlena dengan elektabilitas yang tinggi sejak awal. Padahal kalau tinggi di awal itu bahaya, bisa membuat orang terlena. Sementara ERAT BERSALAM malah terus bekerja dan mengejar. Apalagi sudah dirasakan hasil kerjanya," tandas Muhammad Ridwan. (*)