Dialog Akhir Tahun 2024, Tren Positif Kinerja PAM Tirta Karajae Parepare

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Di penghujung 2024, PAM Tirta Karaje Kota Parepare menggelar dialog akhir tahun 2024. Mengusung tema “Kinerja Para Tukang Ledeng”.

Lima tahun terakhir ini, PAM Tirta Karaje Kota Parepare semakin mantap melangkah mengurusi pelayanan air bersih. Pencapaiannya positif, dan terus membaik signifikan. Itu dapat dilihat dari catatan pencapaian di semua unit kerja PAM Tirta Karajae.

Dialog akhir tahun dihadiri jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, dan online di Parepare yang berlangsung di ruang rapat PAM Tirta Karajae pada Selasa, 31 Desember 2024.

Mengawali dialog akhir tahun, Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare Andi Firdaus Djollong menggambarkan kondisi terkini Instalasi Pengeloaan Air (IPA) di Salo Karajae, khususnya bendung yang ambruk akibat banjir, beberapa waktu lalu.

"Kita bergerak cepat untuk mengatasi bendung yang jebol itu dengan membuat bendung berbahan besi lalu diisi batu untuk menaikan permukaan air di Salo Karejae. Penanganan secara darurat itu, sebagai bentuk respons PAM Tirta Karajae agar pelanggan yang jumlahnya sekiatr 12.000 mendapatkan distribusi air," ujarnya.

Ia mengatakan, pembuatan bendung itu, dilakukan pagi, siang hingga malam hari. "Tim produksi bersama unit kerja lainnya bahu membahu, pagi, siang, dan malam. Bahkan, terik matahari, hujan mereka tetap bekerja membuat bendung, dan melakukan penanganan untuk menaikan level air agar bisa masuk ke pipa isap," katanya.

"Dan Alhamdulillah, kita bisa tangani hanya dengan empat hari. Sebelumnya Waktu bendung jebol pertama, kita butuh penanangan selama 15 hari melakukan normalisasi distribusi air, tapi ini lebih cepat dari perkiraan," ujar Andi Firdaus Djollong.

Ia pun menjelaskan, PAM Tirta Karajae merupakan instansi yang diberikan kewenangan untuk melakukan pelayanan terkait penyediaan, dan pemenuhan air bersih kepada masyarakat atau pelanggan.

"Kita dalam posisi operator. Soal daerah aliran sungai di Salo Karajae, termasuk pembangunan kembali bendung permanen adalah kewenangan penuh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Dinas Pekerjaan Umum," jelasnya.

Dia menyebut bahwa layanan distribusi air ke pelanggan tidak berhenti, walapun bendung ada masalah. Pelayanan dilakukan melalui sumur dalam, dan mobil tangki untuk memastikan masyarakat tetap mendapat pasokan air.

“Sistem cadangan ini menjamin keamanan pasokan air ke area perkotaan bagian atas bila terjadi masalah pada bendungan. Namun memang bendungan ini telah berusia 31 tahun menjadi perhatian khusus, terutama saat intensitas hujan tinggi yang berisiko menyebabkan bendung jebol,” katanya.

Selain kondisi Salo Karajae pasca banjir melanda Parepare beberapa Waktu lalu, Andi Firdaus Djollong juga memaparkan sumber air baku yang diolah oleh PAM Tirta Karajae yang terdistribusi ke sekitar 25 ribu lebih pelanggan di Parepare.

“Sumber air baku di Sungai Salo Karajae dengan kapasitas 180 liter perdetik dan sumur dalam sebanyak 15 titik dengan kapasitas 300 liter perdetik. Alhamdulillah, jika kemarau tiba, sudah tidak ada masalah. Namun, kendala-kendala teknis masih ada. Tetapi pembenahan terus dilakukan untuk pelayanan,” katanya.

Dirinya pun terus berupaya menjadikan PAM Tirta Karajae sebagai instansi pelayanan public yang mandiri, meskipun dalam regulasi diatur penerimaan hibah dari pemerintah daerah.

Dia juga mengungkapkan mengelola distribusi air melalui jaringan pipa dengan bentangan 3300 kilometer.

"Ke depanna, pelayanan kami semakin membaik dan mampu memberikan air yang berkualitas untuk digunakan masyarakat," tandasnya. (*)

  • Bagikan