PAM Tira Karajae Normalisasi Distribusi Air Bersih Pascabanjir, Pembersihan Lumpur Sumur Intake Rampung, Kini Fokus Perakitan Bendung

  • Bagikan
Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare Andi Firdaus Djollong saat memantau kondisi terkini aliran sungai Salo Karajae pasca banjir, Senin, 23 Desember 2024, pagi.

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- PAM Tirta Karajae Kota Parepare terus berupaya menormalkan distribusi air ke pelanggan pasca banjir yang di Salo Karajae yang merupakan sumber air baku.

Selain berdampak pada sumur intake yang terjadi pengendapan lumpur, bendung untuk bronjong tanggul pun jebol sepanjang 20 meter. Karena itu, Tim Produksi dan Pengolahan PAM Tirta Karajae terus memaksimalkan pembenahan.

Tim Produksi dan Pengolahan telah rampung membersihkan pengendapan lumpur pada sumur intake pada Minggu, 22 Desember 2024. Kini, mereka fokus marakit bendung untuk bronjong tanggul untuk menaikan elevasi muka air.

Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Andi Firdaus Djollong mengatakan, pengendapan lumpur pada sumur pompa intake telah diatasi oleh tim produksi dan pengolahan.

"Pembersihan lumpur pada sumur intake telah selesai. Tim produksi dan pengolahan saat ini, fokus merakit bendung," katanya saat mengawasi proses rakit bendung di IPA Salo Karajae, Senin, 23 Desember 2024.

PAM Tirta Karajae, kata dia, terus memaksimalkan untuk segera menyelesaikan masalah tersebut menjelang Hari Natal dan Tahun Baru. Sekaligus, memohon maaf kepada pelanggan atas ketidak nyamanan yang ditimbulkan.

Sementara itu, Manajer Teknis PAM Tirta Karajae Kota Parepare La Odi menambahkan, perakitan bendung oleh tim produksi dan pengolahan ditargetkan bisa rampung dalam dua hingga tiga hari ke depan.

"Proses perakitan bendung itu, sementara dilakukan sejak pagi tadi (Senin, 23 Desember 2024, red) oleh tim produksi dan pengolahan," ujar La Odi.

Ia menjelaskan, bendung ini sangat penting untuk menaikan elevasi muka air agar bisa dihisap masuk ke sumur intake. "Kita upayakan dua hingga tiga hari perakitan bendung bisa selesai," katanya.

Meski rampung, La Odi menyebut bahwa pemasangan bendung juga harus mempertimbangkan kondisi banjir di aliran sungai Salo Karajae

. "Kalau masih terjadi banjir, bendung tidak akan dipasang. Karena kalau dipaksakan akan jebol lagi karena derasnya arus bawah," tandasnya. (has)

  • Bagikan