Pantau Aliran Sungai dan Titik Rawan Banjir, BPBD Bersama Tim Terpadu di Parepare Imbau Waspada Cuaca Ekstrem hingga 22 Desember

  • Bagikan

PAREPARE.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Patroli secara intens dilakukan oleh oleh tim terpadu, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP), Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), SAR Brimob Pelopor B Polda Sulsel, dan tim kesehatan Call Center 112 menghadapi cuaca ekstrem di Kota Parepare pada Jumat, 20 Desember 2024.

Patroli itu dilakukan sebagai bentuk deteksi dini dari tim terpadu di daerah rawan banjir. Adapun titik rawan banjir yang dipantau, Savaraz, Jawi-jawi, Tegal, Palem, Jalan Lingkar Lapadde, Bacukiki, dan daerah lainnya.
Pemantauan itu, dikoordinir langsung Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Parepare Burhanuddin.

Di sela pemantauan, Burhanuddin mengatakan semenjak beberapa hari terakhir ini, hujan dengan intesitas lebat disertai angin kencang mengguyur Kota Parepare, dan pihaknya bersama tim terpadu langsung menerjunkan personel untuk berpatroli dan memantau titik aliran sungai, dan beberapa daerah yang rawan banjir dan tanah longsor.

"Kita pemantauan yang berkaitan dengan aliran sungai di daerah rawan dengan risiko tinggi terdampak banjir imbas hujan dengan intensitas lebat yang melanda Kota Parepare beberapa hari teraakhir ini, akibat dampak cuaca ekstrem,"ujarnya.

Karena itu, kata Burhanuddin, dalam pemantauan itu, juga menginformasikan dan mengimbau warga untuk senantiasa waspada terhadap konidis cuaca ekstrem ini.

"Saat turun memantau, kami juga menyampaikan kepada warga untuk senantiasa tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem," imbaunya.

Dia menyebut bahwa laporan dampak cuaca ekstrem di Parepare dari masyarakat terus masuk, utamanya pohon tumbang di sejumlah titik.

"Pohon tumbang ini menimpa kendaraan warga, bahkan ada rumah warga yang terdampak. Kerusakan rumah warga terdampak angin kencang, dan pohon tumbang juga telah kami identifikasi, dan disalurkan bantuan material," katanya.

Kendati kondisi Parepare reltif aman, namun dia mengungkapkan bahwa dampak cuaca ekstrem terlebih hujan lebat diserta angin kencang menimbulkan beberapa kejadian pohon tumbang yang relatif banyak.

"Pohon tumbang yang masih mendominasi. Kalau tamah longsor ada tiga titik. Namun, kejadian ini berdampak pada kerusakan rumah warga," bebernya.

Burhanuddin menjelaskan bahwa berdasarkan prediksi BMKG bahwa cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah Sulsel puncaknya hingga Minggu 22 Desember 2024. "Tetap waspada dan kita berharap ke depannya cuaca ekstrem sudah mulai reda. Pada dasarnya, kami tim terpadu ini, tetap siaga. Dan kami juga meminta kepada warga untuk segera melaporkan atau memberikan informasi adanya kejadian bencana alam imbas cuaca ekstrem. Kita tim terpadu segera turun bersama," tandas Burhanuddin. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version