PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem. Terutama potensi hujan lebat disertai angin kencang yang sewaktu-waktu bisa berdampak terkadi potensi bencana alam. Karena itu, BPBD pun siaga terhadap potensi cuaca ekstrem beberapa hari terakhir ini.
Terkait hal tersebut, Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Parepare, Burhanuddin mengimbau kepada masyarakat agar waspada cuaca ekstrem. Terutama hujan diserta angin kencang yang bisa menyebabkan pohon tumbang.
"Kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini rentan terjadi hujan lebat disertai angin kencang yang bisa menyebabkan pohon tumbang. Hindari berteduh di bawah pohon. Termasuk tidak memarkir kendaraan bermotor di bawah pohon karena rentan ambruk,” imabunya, Kamis, 19 Desember 2024.
Dia pun mengungkapkan, personel BPBD pun siaga terhadap potensi cuaca ekstrem dengan mobile melakukan pemantauan, terutama di titik-titik rawan meluapnya air sungai. Di antaranya di Salo Karajae, Jawi-jawi, sskitar Savaras dan dekat SMAN 5 yang rawan meluap.
"Hujan hingga malam hari, personel terus melakukan pemantauan di sejumlah titik sungai. Air sungai masih batas normal. Tetapi tetap waspada akan potensi banjir," katanya.
Dia pun menyebut bahwa terjadi pohon tumbang di sejumlah titik imbas hujan diserta angin kencang. "Tim langsung bergerak melakukan evakuasi. Kita juga mendapatkan laporan adanya pagar rumah warga ambruk di wilayah Kelurahan Cappa Galung, sore kemarin.
Dia pun mengungkapkan, pihaknya juga terus memantau perkembangan kondisi cuaca dengan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca terkini, khususnya di wilayah Parepare dan sekitarnya.
"Berdasarkan prediksi dari BMKG, maka kami dari BPBD akan standby dengan mempersiapkan peralatan untuk sarana-prasarana kebencanaan," katanya.
Dia menuturkan pemantauan kewilayahan pun terus dimaksimalkan sebagai bentuk antisipasi potensi terjadinya dampak bencana akibat cuaca ekstrem. "Kita juga memaksimalkan pemaantauan kewilayahan sebagai bentuk siaga terhadap cuaca ekstrem," pungkasnya. (*)