PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Pertanian, Kelautan dan Peternakan (DPKP) setempat melalukan berbagai upaya untuk membendung merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tersebut.
Apalagi, Kota Parepare masih dalam status aman (zona hijau) dari penyebaran PMK terhadap ternak sapi. Karena itu, Dinas PKP pun mencanangkan Bulan Vaksinasi PMK.
Untuk tahap I (periode Januari-Maret 2025), Dinas PKP menyiapkan 500 dosis vaksin. Selain vaksin, juga melakukan sosialiasi, sekaligus pemberian vitamin dan obat cacing pada ternak sapi untuk mencegah penyakit lain.
Tak hanya itu, Dinas PKP pun membentuk tiga tim untuk melakukan vaksinasi ternak sapi di Kota Parepare. Seperti halnya dilakukan di Mangimpuru, Kelurahan Wattang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Rabu, 22 Januari 2025. Dipimpin langsung Kepala Dinas PKP Kota Parepare, Wildana melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi di wilayah itu.
"Virus PMK saat ini mulai merebak di beberapa wilayah di Indonesia. Seperti di Jawa dan daerah lainnya. Kalau di Sulsel sudah ada lima daerah terjangkit virus itu. Alhamudilillah, Kota Parepare belum ada gejala PMK, dan semoga aman terus," ujar Kepala Dinas PKP Wildana, kemarin.
Ia mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan, mulai dari penyemprotan disinfektan hingga pemberian vitamin kepada ternak milik warga. Di antaranya, dengan menyemprotkan desinfektan dan memberikan vitamin kepada hewan ternak milik warga.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena Parepare merupakan jalur perlintasan yang rentan menjadi titik penyebaran virus. Terlebih lagi, beberapa wilayah di Sulawesi Selatan dilaporkan telah mengalami kasus PMK.
"Kami telah mencanangkan bulan vaksinasi PMK. Untuk tahap I, dari Januari hingga Maret 2025 sebagai upaya preventif ada disiapkan 500 dosis. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan bahwa lima daerah di Sulawesi Selatan telah terjangkit PMK," katanya.
Ia menjelaskan, selain vaksinasi, Dinas PKP juga membentuk tim khusus yang ditugaskan untuk memantau kondisi di lapangan. Tim ini fokus memberikan edukasi kepada peternak, menyuplai vitamin ternak, serta melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang hewan.
Ia menyebut bahwa setelah pencanangan, tiga tim khusus yang dibentuk ini secara mobile dan menyasar peternak-peternak melakukan vaksinasi. Sekaligus mengedukasi, memberi vitamin, obat cacing untuk menjaga penyakit lain yang bisa menyerang ternak sapi.
"Sejauh ini, belum ditemukan gejala PMK pada ternak di Kota Parepare. Kami berharap langkah pencegahan ini dapat melindungi wilayah kami dari ancaman penyebaran PMK," jelasnya.
Ia pun mengimbau para peternak untuk lebih menjaga kebersihan kandang dan memastikan kesehatan ternak agar risiko PMK dapat diminimalkan.
"Kami meminta masyarakat jika menemukan sapi yang sakit segera memberikan informasi melalui Callnak center," tandasnya. (has)