PINRANG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Pengeloan parkir kembali menjadi pembahasan utama dalam rapat Komisi III DPRD Pinrang dengan Mitra kerjanya, Senin kemarin.
Rapat kerja tersebut dihadiri Bappelitbanda, Dinas Perhubungan dan Pertanahan, Dinas Kominfosandi serta BPBD.
Pengelolaan perkir menjadi soroton karena dinilai belum mampu memberikan kontribusi singnifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Anggota komisi III mewacanakan pengelolaan parkir menggandeng pihak ketiga atau swasta untuk meningkatkan PAD dari sektor perparkiran.
Hasnur Asikin, salah satunya mendorong parkir dikelolah pihak ketiga. Ia berlasan potensi retribusi parkir untuk tingkatkan PAD di Kabupaten Pinrang sangat besar. Dirinya nelihat kondisi di lapangan, dimana-mana ada tempat parkir.
Namun faktanya sampai hari ini kontribusinya terhadap PAD masih sangat minim. Ini berarti ada kesalahan dalam pengelolaannya. Sehingga harus menjadi perhatian serius Dinas terkait ke depannya.
Hal yang sama disampaikan Mansur, anggota komisi III mengungkapkan, kalau pengelolaan parkir mau maksimal sebaiknya dipihak ketigakan.
Ia mengatakan, persoalan parkir di Pinrang memang butuh pembenahan agar pelayanan dan pendapatan menjadi lebih baik. Pemanfaatan pihak ketiga bisa menjadi alternatif perbaikan.
"Ada rekanan yang sanggup setor ke pemerintah daerah 1,5 milliar bahkan ada yang sanggup sampai 2 milliar pertahun. Dibandingkan pemasukan dari pengelolaan parkir saat ini hanya sekitar 800 juta per tahun, jaraknya sangat jauh, hampir dua kali lipat"tuturnya.
Ketua komisi III Supardi yang mimimpin rapat kerja itu menyimpulkan, pihak DPRD dan eksekutif memiliki kesamaan pandangan pengelolaan parkir harus dikelolah secara profesional.
Supardi menguraikan, menyerahkan pengelolan ke pihak ketiga atau tetap di OPD terkiat hal itu tergatung kesepakatan pemerintah dan DPRD.
"saya kira itu butuh waktu. Tetapi untuk saat ini, harus ada terobosan dari Dinas Perhubungan dalam pengelolaan parkir ini, termasuk manajemennya".
Sebagai informasi, pendapatan dari sektor perpakiran 2024 pemasukanya sangat jauh dari target. Hanya mampu menyumbang 40 persen dari target Rp800 juta lebih.(*)