PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare mendapat pengakuan di bidang pelayanan publik melalui Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi
Bahkan inovasi yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Parepare ini, kembali bersaing di level internasional dalam ajang United Nations of Public Service Awards (UNPSA) 2026. Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi merupakan satu-satunya inovasi pemerintah kota (Pemkot) yang mewakili Indonesia di ajang itu.
Inovasi ini, memang sudah mendapat pengakuan di bidang pelayanan publik tingkat nasional, bahkan internasional di tahun sebelumnya.
Partisipasi Indonesia dalam UNPSA dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pelayanan publik Indonesia layak mendapatkan
apresiasi tingkat dunia, sekaligus memperkuat solidalitas Indonesia sebagai anggota PBB dalam
memenuhi resolusi PBB Nomor 57/277 tanggal 20 Desember 2002 tentang Hari Pelayanan Publik
Internasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juni.
"Ada delapan inovasi mewakili Indonesia, satu-satunya inovasi pemerintah kota, yakni Inovasi Srikandi dari Pemkot Parepare. Selebihnya ada inovasi dari kementerian, perguruan tinggi, pemerintah kabupaten, dan sekolah. Inovasi Srikandi Dinas PKP, satu-satunya dari pemerintah kota di Indonesia," kata Kepala Dinas PKP Kota Parepare, Wildana.
Ia menyebut bahwa, Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi mewakili Indonesia di ajang UNPSA adalah bukti komitmen Pemerintah Kota Parepare dalam responsive gender di bidang pelayanan publik.
"Ini sebuah rezeki di awal pemerintahan yang baru di Parepare. Sehingga kami (Dinas PKP) terus berkomitmen untuk meningkatkan bidang pelayanan publik, khususnya dalam pemberdayaan perempuan pesisir (nelayan) untuk terus meningkatkan wawasan, kemandirian dalam mewujudkan kesejahteraan mereka," kata Wildana.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah membina lebih 497 perempuan pesisir (nelayan) melalui Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi.
"Awalnya itu, hanya puluhan. Terus berkembang jumlah binaananya sudah ratusan lebih perempuan pesisir. Awalnya nilai produksinya berkisar Rp1 miliar. Kini, nilai produksinya sudah lebih Rp8 miliar," katanya.
Selain dari segi nilai produksi, kata Wildana, dalam perjalannya inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi yang dilahirkan Dinas PKP terus mengalami perkembangan pelayanan publik dan mendapat apresiasi tingkat dunia. Itu dengan adanya beberapa binaan yang kini telah diundang sebagai nara sumber dalam acara perempuan nelayan, baik regional maupun nasional.
"Tak hanya peningkatan kesejahteraan bagi perempuan nelayan. Ada di antara mereka sudah keliling
sebagai nara sumber di acara workshop perempuan nelayan," katanya.
Tidak sampai di situ, Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi ini, juga telah mencetak pendamping-pendamping yang berkualitas. "Kalau dipikir, para pendampingnya memberdayakan sarjana lokal. Lalu, tenaga sukarela. Tapi karena, kita kompak dan solid serta berkerja ikhlas. Sehingga inovasi yang dilahirkan Dinas PKP ini, bisa diperhitungkan di ajang UNSPA ini, kompetisi dunia di bidang pelayanan publik," jelas Wildana.
Ia menambahkan, Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi memiliki potensi dan memenuhi kriteria untuk berkompetisi dalam UNPSA 2026 karena masuk Top Inovasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019-2023.
"Karena itu, kita butuh dukungan seluruh stakeholder antar instansi daerah, terlebih saran dan bimbingan wali kota dan wakil wali kota Parepare di pemerintahan yang baru ini, dalam mewujudkan apresiasi pelayanan publik tingkat dunia ini," pungkas Wildana. (*)