PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Dalam rangka mendukung program HIPMI Back To Village yang diinisiasi
oleh Ketua Umum BPD HIPMI, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, Bidang III BPC HIPMI Parepare berkolaborasi dengan Bidang III BPD HIPMI Sulawesi Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Pangan Hutan: Komoditi Kopi sebagai Unggulan Daerah”, pada Rabu, 28 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret untuk mendorong pemanfaatan potensi kopi hutan sebagai komoditas unggulan lokal yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui pendekatan kewirausahaan berkelanjutan dan pelibatan kelompok tani.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Ketua Umum BPC HIPMI Parepare, Hamka Hamid, Camat Bacukiki, Saharuddin, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bila, Muh Fitrah, lurah setempat, jajaran pengurus BPD HIPMI Sulsel, BPC HIPMI Parepare, dan perwakilan kelompok tani.
Ketua Umum BPC HIPMI Parepare, Hamka Hamid menekankan pentingnya sinergitas antara BPC HIPMI, pengusaha muda, pemerintah dan petani.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun sinergi yang kuat antara pelaku usaha muda, pemerintah, dan kelompok tani dalam menjadikan kopi hutan sebagai komoditas andalan daerah. Ini sejalan dengan semangat HIPMI Back To Village," jelasnya.
Camat Bacukiki, Saharuddin menyambut baik kolaborasi dengan BPC HIPMI di sektor pengembangan pangan hutan 'Kopi' sebagai komditi unggul di Parepare dengan memberdayakan petani.
“Potensi kopi di wilayah kami sangat besar, namun belum tergarap maksimal. Kami berharap kolaborasi dengan HIPMI ini, mampu mendorong hilirisasi dan nilai tambah bagi masyarakat petani di Kecamatan Bacukiki,” katanya.
Kepala KPH Bila, Muh Fitrah pun mendung upaya pengembangan komoditi tersebut.
“KPH Bila sangat mendukung upaya ini. Pengembangan komoditi kopi hutan secara berkelanjutan akan berdampak positif tidak hanya bagi perekonomian, tapi juga konservasi kawasan hutan," ujarnya.
Ketua Bidang III BPC HIPMI Parepare, Wirabuana Jalil menambahkan pihanya akan merumuskan langkah strategis pengembangan komiditi kopi yang berbasis pemberdayaan petani dan berkelanjutan di Parepare.
“Kami tidak hanya bicara pengembangan produk, tetapi juga model bisnis berkelanjutan yang memberdayakan petani sebagai pelaku utama. Ini bagian dari komitmen HIPMI membangun ekonomi dari petani hutan,” jelas Wira.
Anggota Kelompok Tani dalam FGD itu, mengaku senang dengan program HIPMI yang melibatkan petani dalam pengembangan komiditi kopi.
“Kami sangat senang dilibatkan. Dengan dukungan HIPMI dan pemerintah, kami optimis bisa menjadikan kopi hutan ini sebagai sumber penghasilan yang lebih baik dan berkelanjutan,” tandasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal lahirnya ekosistem ekonomi baru berbasis komoditas kopi hutan di Kota Parepare dan wilayah sekitarnya, serta menjadi role model program Back To Village yang berdaya guna dan berdampak nyata. (*)