PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Perubahan yang terjadi pada feses atau tinja bayi kadang membuat cemas orang tua. Terutama yang baru saja menjadi orang tua. Yang paling sering adalah feses bayi berubah dari kuning menjadi hijau.
Kecemasan itu pun bisa bertambah parah manakala sang buah hati memang lagi sakit. Lalu keluarlah feses berwarna hijau.
Sebenarnya, perubahan warna feses pada bayi adalah hal yang wajar. Termasuk Ketika fesesnya berwarna hijau. Karena pada dasarnya, organ tubuh bayi yang baru beberapa bulan memang belum sempurna sehingga fesesnya bisa berubah warna, tergantung penyebabnya.
Nah, ada berapa penyebab sehingga feses bayi bisa berwarna hijau. Di antaranya perubahan pola makan atau ASI. Jika bayi masih menyusu ASI, warna hijau pada feses bisa disebabkan oleh perubahan komposisi ASI. Misalnya, jika ibu mengonsumsi makanan tertentu atau mengalami perubahan hormon, hal ini dapat memengaruhi warna feses bayi.
Selain itu, bayi yang sudah mulai makan makanan pendamping ASI (MPASI), fesesnya juga bisa saja berwarna hijau. Perubahan itu berasal dari sayuran hijau seperti bayam atau brokoli.
Bagaimana jika feses hijau karena sakit? Saat bayi mengalami flu dan batuk, sistem pencernaannya mungkin terpengaruh. Infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan flu dan batuk juga bisa memengaruhi usus, menyebabkan perubahan warna feses.
Infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis) sering menyebabkan feses berwarna hijau karena makanan bergerak terlalu cepat melalui usus (transit time yang lebih cepat), sehingga empedu tidak sempat dipecah sepenuhnya.
Empedu yang diproduksi oleh hati, biasanya berwarna hijau. Saat makanan melewati usus, empedu dipecah dan menyebabkan feses berwarna cokelat. Namun, jika makanan bergerak terlalu cepat (misalnya karena infeksi atau gangguan pencernaan), empedu tidak sempat dipecah sepenuhnya, sehingga feses berwarna hijau.
Bisa juga karena efek samping obat. Jika bayi diberikan obat untuk mengatasi flu dan batuk, beberapa obat (terutama antibiotik) dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus, menyebabkan perubahan warna feses.
Feses hijau pada bayi umumnya tidak berbahaya. Kita hanya perlu melihat apakah bayi tetap aktif, tidak rewel, dan tidak menunjukkan gejala lain.
Namun demikian, tetap harus waspada. Utamanya jika feses hijau disertai darah atau lender yang sangat banyak. Ataukah, si bayi mengalami diare parah atau dehidrasi (tanda-tanda dehidrasi termasuk mulut kering, popok kering lebih dari 6 jam, atau bayi terlihat lemas). Atau demam tinggi dan terus-menerus rewel.
Jika kondisinya demikian, sebaiknya dibawa ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut. (*)