PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- 25 anggota DPRD Kota Parepare sudah hampir merampungkan pelaksanaan temu konstituen atau reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan masing-masing.
Setelah rampung seluruhnya, maka aspirasi masyarakat yang diserap akan dikumpulkan untuk selanjutnya diserahkan secara paripurna di DPRD.
Terungkap dalam reses 25 anggota DPRD itu, persoalan sampah yang paling banyak dikeluhkan warga. Kemudian, masalah infrastruktur jalan, dan sisanya usulan bantuan UMKM, pertanian, dan nelayan.
Wakil Ketua II DPRD Kota Parepare, Yusuf Lapanna mengatakan akan dijadwalkan rapat penyerahan hasil reses yang dilakukan 25 anggota DPRD.
"Setelah reses teman-teman DPRD rampung, maka Sekretariat nantinya akan mengumpulkan seluruh hasil reses berupa usulan atau aspirasi warga yang diserap. Jadi nantinya kita akan jadwalkan rapat penyerahan hasil reses dari masing-masing anggota dewan," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa persoalan pelayanan sampah yang paling banyak menjadi keluhan atau aspirasi warga yang diterima anggota DPRD saat melaksanakan reses atau temu konstituen di daerah pemilihannya.
"Aspirasi warga yang paling banyak mencuat dan dikeluhkan warga pada reses teman-teman DPRD adalah terkait persoalan sampahm," beber legislator Gerindra ini.
Ia pun mengaku prihatin persoalan sampah menjadi kondisi kekiniaan di Kota Parepare, sehingga ada kecenderungan masyarakat resah.
"Persoalan sampah ini, membuat masyarakat resah. Kalau melihat kondisi personel kebersihan itu, tidak ada pengurangan personel dari tahun-tahun lalu. Begitu pun dengan armada, walau pun ada permintaan penambahan. Namun nanti, DPRD bersama dinas terkait akan tindak lanjuti untuk mencari solusinya," jelasnya.
Selain sampah, Yusuf Lapanna mengungkapkan bahwa masalah infrastruktur di Kecamatan Bacukiki juga menjadi aspirasi warga.
"Seperti saat saya reses dibeberapa titik di Bacukiki, persoalan sampah yang ada di dekat jalan menuju stadion dan area stadion itu, terkadang sampah tidak terangkut oleh armada. Begitu juga masalah infrasktruktur, khususnya jalan yang rusak. Ada juga masalah pelayanan, walaupun aspirasi itu tidak sebanyak masalah sampah," tandasnya. (*)