PAREPOS, BARRU-- Di antara kiai-kiai besar di Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Almarhum Anre Gurutta Haji Abdul Wahab Zakariyah dikenal sebagai salah satu kiai yang mendalami ilmu mistis. Karena pemahamannya yang mendalam terhadap dunia mistik, dia pun diberikan wewenang untuk mengajarkan Khazinatul Asrar versi Shugra. Kitab yang ditulis oleh sufi besar, Syekh Muhammad Haqqi an Nazili ini mengajarkan jalur-jalur rahasia menuju Tuhan menurut perspektif Tarikat Naqsyabandiyah.
Gurutta Wahab sendiri memiliki banyak kisah karamah yang dituturkan secara lisan oleh para santrinya yang mondok di Kampus II Tonrongnge. Seperti kemampuan Gurutta Wahab mengajak para jin yang mendiami daerah Tonrongnge untuk ikut pengajian Bersama santri manusia. Almarhum juga diberikan kelebihan untuk mencabut ilmu-ilmu hitam atau sesat yang biasanya dibawa oleh santri dari kampung halamannya.
Namun karamah terbesar Gurutta Wahab adalah keistiqamah doa beliau agar para santrinya tidak terus-terusan bersusah payah mendapatkan sumber air. Secara ajaib, air benar-benar memancar di puncak bukit Tonrongnge. Yang bikin takjub bukan hanya air itu memancar dari kedalaman 170 meter, tetapi juga kandungannya yang sangat higienis alias tidak terkontaminasi oleh material-material berbahaya. Bisa langsung diminum.

Salah satu alumni DDI Mangkoso, DR H Arafah Idrus juga punya kisah tentang karamah Gurutta. Pendiri Arafah Grup itu tidak bisa lupa karena peristiwa itu hanya beberapa saat sebelum wafatnya Gurutta Wahab.
Dia menceritakan, sebelum melaksanakan umrah di tahun 2012, Arafah sowan ke Gurutta untuk didoakan keselamatannya. Kala itu, Gurutta menitipkan air Zamzam namun dengan syarat-syarat khusus.
"Beliau bilang ke saya, nanti kamu ambil air zam-zam di Hari Kamis, dan malamnya (malam Jumat) ikut bawa tawaf. Niatkan untuk syifa (obat)," kata Arafah usai memimpin doa ziarah di makam AGH Wabah Zakariyah di Tonrongnge, Kampus II DDI Mangkoso, Barru, Senin 12 Mei 2025.
Arafah sendiri tidak punya firasat apa-apa tentang permintaan sang guru. Saat sampai di Masjidil Haram, Arafah pun menjalankan amanah Gurutta Wahab.
"Malam Jumat saya bawa botol berisi air Zamzam itu dan ikutkan tawaf," katanya.
Sabtu 12 Mei 2012, kabar duka itu pun datang. Gurutta Wahab telah berpulang ke Rahmatullah. Arafah pun langsung syok.
"Saya nangis. Saya mau sekali langsung pulang ke Indonesia. Tapi tidak bisa karena bawa jamaah. Jadi saya langsung umrahkan Gurutta," kenangnya.
Dalam perenungannya di tanah suci, pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini menyimpulkan, air Zamzam itu bukanlah untuk obat. Tapi pesanan khusus agar digunakan untuk menyirami makamnya.
Sesampai di tanah air, Arafah pun langsung tancap gas ke Tonrongnge. Dia pun menyirami makam Gurutta dengan air Zamzam yang diamanahkan kepadanya.
Rupanya, keluarga Gurutta Wahab sudah menyiapkan baginya wasiat khusus. "Gurutta mewasiatkan agar jubahnya dan ada juga jubah Gurutta Ambo Dalle, dihadiahkan kepada saya," katanya. (*)