Reses Ketua DPRD Kota Parepare Serap Aspirasi Semua Kalangan, Pola Asuh Anak di Era Digital Jadi Isu Sentral

  • Bagikan
Ketua DPRD Kota Parepare, Kaharuddin Kadir saat menggelar reses.

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Menjadi Ketua DPRD Kota Parepare, tidak lantas membuat Kaharuddin Kadir sulit ditemui. Legislator Golkar ini, tetap ingin mendengarkan masukan dari semua kalangan di Kota Parepare, terlebih di daerah pemilihannya, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.

Kaharuddin Kadir berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai kalangan dalam agenda reses tahun 2025, yang dilakukan di tiga titik, selama masa reses, Jumat-Minggu, 23-25 Mei 2025.

Reses di titik pertama berlangsung di Auditorium Universitas Muhammadiah Parepare (UMPAR), Jumat, 23 Mei 2025.

Ketua DPRD Kota Parepare bertatap muka dengan kaum gender dari berbagai organisasi perempuan di Parepare. Di antaranya, organisasi otonom bagi wanita dalam Persyarikatan Muhammadiyah, yakni Aisyiyah, Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, dan perempuan lainnya. Reses ini menarik, karena mengusung tema "Pola Asuh Anak di Era Digital".

"Pesertanya di dominasi perempuan, orang tua siswa dari PAUD, degan menghadirkan dua nara sumber dari akademisi, dan psikolog," kata Kaharuddin Kadir

Ia menjelaskan, bahwa era digital telah menyasar anak-anak sehingga pola pengasuhan anak di era digital memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terstruktur, yang mencakup pengaturan penggunaan teknologi, pemantauan konten, dan peningkatan keterampilan digital anak.

"Orang tua perlu memberikan batasan waktu layar, memastikan keamanan online, dan mengajarkan anak tentang penggunaan teknologi secara bijaksana dan aman," jelas Kaharuddin Kadir.

Lebih lanjut, Kaharuddin Kadir menjelaskan bahwa pengetahuan tentang teknologi harus dipahami setiap orang tua untuk melakukan pendekatan pola asuh anak agar bijak dalam menggunakan digital.

"Di era digital ini, anak-anak sepertinya sudah sulit dipisahkan dengan smartphone atau handphone. Kalau dibiarkan, maka bisa merusak pola piker anak," katanya.

Apalagi, kata dia, era digital tentu memberikan dampak positif maupun negatif. Olehnya itu, melalui reses ini, mereka yang hadir untuk memberikan masukan, usulan atau pun aspirasi bagaimana membangun sebuah kecerdasan dan strategis dalam pola asuh anak di era digital, saat ini.

Tak hanya itu, Kaharuddin Kadir juga mengungkapkan pendekatan sisi agama juga menjadi strategi dan kunci solusi dalam pola asuh anak di era digital.

"Sisi agama, penting sebagai benteng sejak dini bagi anak," katanya.

Dalam reses itu, kata Kaharuddin Kadir, berbagai usulan dan masukan yang diterimanya. Di antaranya, menggagas mata pelajaran muatan lokal terkait teknogi digital sebagai strategi menghadapi era digital agar tidak menjadi ancaman bagi generasi kita," jelasnya.

Ia menyebut bahwa tidak dipungkiri era digital ini mempermudah literatur, mempermudah proses pembelajaran. Makanya, gagasan mata pelajaran muatan lokal di sekolah merupakan pendekatan dan strategis yang bijaksana dan terukur.

Sedangkan titik kedua reses, Kaharuddin Kadir menyerap aspirasi kalangan mahasiswa, organisasi kemahasiswaan di lingkungan Muhammadiyah.

"Mahasiswa ini, adalah kaum intelektual, sehingga masukan dan usulannya penting dalam pembangunan daerah yang berbasis prioritas untuk kesejahetraan," ujarnya.

Titik ketiga yang dijadwalkan pada Minggu, 25 Mei 2025, Ketua DPRD Kaharuddin Kadir akan menyerap aspirasi dengan komunitas elemen masyarakat, di antaranya komunitas Fokus, komunitas ngopi dan lainnya.

"Mereka ini, juga penting untuk didengar masukan, usulan dan aspirasi terkait perkembangan Parepare secara kekinini. Suara pecinta warung kopi terkadang ada ide cemerlang yang bisa menjadi masukan dalam kebijakan pembangunan daerah yang prioritas dan terukur," tandas Kaharuddin Kadir. (*)

  • Bagikan