55 Ribu Hektar Sawah Berisiko Terdampak, Bendungan Benteng Segera di Tangani

  • Bagikan
Pejabat Kementrian PUPR meninjau langsung bendungan benteng

PINRANG,PAREPOS.FAJAR.CO.ID--Unit Pengelola Irigasi (UPI) Saddang Bendungan Benteng mengeluarkan peringatan kepada masyarakat, khususnya petani dan pengguna air di tiga kabupaten—Pinrang, Sidrap, dan Wajo. Tanggul kantong lumpur (Intake Saddang Selatan) mengalami kerusakan serius, berpotensi jebol sepanjang 150 meter.

Sebagai langkah antisipasi, saluran irigasi akan dikeringkan selama lima hari, mulai 13 hingga 17 Juni 2025.

Jika tidak segera ditangani, lebih dari 55 ribu hektare lahan pertanian di tiga kabupaten terancam kekeringan, mengganggu produksi padi dan mata pencaharian puluhan ribu petani.

Kepala Bidang Pedesaan dan Irigasi Dinas Sumber Daya Air, Bina Konstruksi (SDABK) Pinrang, Husni Nakka, mengungkapkan bahwa 50 meter dari tanggul sudah terkikis.

Kantong lumpur ini berada tepat di atas Sungai Saddang. Derasnya arus air mempercepat erosi,"jelas Husni, Jumat (13/6/2025).

Tim darurat telah memasang karung berisi tanah di titik-titik kritis untuk menahan laju kerusakan. Namun, intervensi lebih lanjut diperlukan guna mencegah bencana yang lebih besar.

Bendungan Benteng menjadi sumber irigasi utama bagi ribuan hektar sawah di tiga kabupaten. Jika tanggul jebol, pasokan air bisa terputus, mengancam ketahanan pangan regional.

"Dampaknya akan sangat besar bagi petani. Kami tidak bisa menunggu lebih lama,"tegas Husni.

Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang untuk solusi jangka panjang. Sementara itu, Tim TKC Penanganan Bencana dari Kementerian PUPR turun langsung ke lokasi untuk evaluasi.

Kasubdit Perencanaan Dirjen SDA, Ganies, memimpin inspeksi dan pengambilan data kerusakan. "Hasil awal menunjukkan perlunya penanganan permanen untuk mencegah kerusakan lebih parah," ujar Husni.

Data kerusakan akan dibawa ke Jakarta untuk analisis mendalam. Masyarakat diimbau waspada dan mematuhi arahan pemerintah selama masa darurat ini.

Diketahui berdasarkan hasil peninjauan, BBWS akan segera melakukan perbaikan permanen menggunakan metode SLT Pile yang dirancang tahan terhadap aliran lumpur.

Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi optimal bendungan untuk mendukung irigasi pertanian.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version