Dinas PKP Parepare Konsisten Gelar Pasar Tani, Omzet Sudah Tembus Rp600 Juta Lebih

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Pasar Tani yang konsisten dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Parepare menjadi ikon bagi masyarakat sekitar.

Selain memberikan wadah penjualan produk pertanian, peternakan, dan perikanan langsung dari petani, peternak, dan nelayan kepada konsumen dengan harga yang lebih terjangkau dan berkualitas.

Pasar Tani juga bertujuan untuk memberdayakan petani, peternak, dan nelayan dalam menjual hasil panennya, serta mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan bahan pangan segar dan berkualitas dengan harga yang lebih murah.

Di mata masyarakat, Pasar Tani ini dinilai memberikan manfaat yang positif untuk kebutuhan pangan. Konsumen juga mendapatkan hasil petani, peternak, dan nelayan yang segar serta mendukung ekonomi mereka

Pasar Tani yang digelar setiap hari Jumat setiap pekan, mulai pukul 07.00 WITA hingga 11.00 WITA di pelataran Kantor Dinas PKP, Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2024, lalu. Dinas PKP Parepare telah melaksanakan 36 kali kegiatan Pasar Tani. Artinya, sudah berjalan hingga 8 bulan dengan meraih omzet mencapai Rp600 juta lebih.

Bahkan, animo konsumen atau masyarakat menyambut Pasar Tani terus meningkat, selalu ditunggu dan diserbu.

Kepala Dinas PKP Kota Parepare, Wildana mengatakan, pihaknya konsisten melaksanakan Pasar Tani. Itu sebagai langkah konkret memberdayakan petani, peternak, dan nelayan dalam menjual hasil produksinya, serta mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan bahan pangan segar dan berkualitas dengan harga yang lebih murah.

Pasalnya, mereka yang berjualan adalah petani, nelayan, peternak lokal yang merupakan kelompok binaan Dinas PKP Parepare.

"Kita siapkan 20 tenda dengan 220 ragam produk olahan pertanian, olahan perikanan, dan olahan peternakan yang merupakan binaan langusng Dinas PKP Parepare," jelas Wildana, Jumat, 13 Juni 2025.

Dinas PKP Parepare secara konsisten melaksanakan Pasar Tani yang sudah berjalan 8 bulan lamanya. Bahkan, omzet penjualan jika ditotalkan sudah mencapai Rp600 juta.

"Kita konsisten melaksanakan pasar tani. Sudah berjalan 8 bulan dengan omzet mencapai Rp600 juta lebih. Intinya, kita patenkan pelaksanaannya di halaman Kantor Dinas PKP karena mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan olahan pangan langsung dari petani, nelayan dan peternak dengan kondisi segar, berkualitas dan terjangaku," tegas Wildana.

Menurutnya, kehadiran Pasar Tani juga mengoptimalkan hasil produksi petani yang memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk Bertani, seperti cabai, dan buah-buahan segar.

"Seperti hasil kebun petani, yakni papaya, dan cabe misalnya dipetik subuh dijual pagi di tempat ini. Ini, juga mengurangi tingkat resiko kerusakan. Sudah segar, harganya juga murah karena konsumen langsung ke produsen tunggal," jelas Wildana.

Pasar Tani tidak hanya sebagai wadah menjual produk hasil petani, peternak dan nelayan juga ada nilai sosialnya. "Pasar Tani ini, juga sebagai gerakan Jumat Berkah," kata Wildana.

Sementara, salah seorang konsumen yang merupakan ibu rumah tangga yang berberbelanja di Pasar Tani, menyampaikan terima kasih kepada Dinas PKP atas inovasi program Pasar Tani yang dinilai sangat membantu masyarakat.

Menurutnya, selain mempermudah akses untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, juga memperoleh bahan pokok yang segar, dan terjangkau. Bahkan, masyarakat menunggu pagi hari untuk datang berbelanja di Pasar Tani.

"Kalau hari Jumat, pagi-pagi saya Bersama tetangga dating berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Tani ini. Semua hasil olahan di sini, seperti ikan, sayuran segar, murah lagi harganya," pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version