PAREPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dr. Muhammad Ridwan Arif, S.E., M.App.Finc., Ak, lahir di Makassar pada 1 Maret 1971, adalah sosok akademisi dan profesional yang berkomitmen memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Saat ini, Ridwan Arif menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Fajar dan Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) wilayah Sulawesi Selatan untuk periode 2022-2026.
Dengan fokus pada pengembangan pendidikan tinggi swasta, Ridwan bertekad untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan. Beliau menyelesaikan pendidikan Strata 1 Sarjana Ekonomi (S.E.) Jurusan Akuntansi di Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada tahun 1995 dan memperoleh gelar profesi Akuntan (Ak.).
Melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata 2, ia meraih gelar Master of Applied Finance (M.App.Fin.) di The University of Newcastle, Australia, pada tahun 2021.
Tidak berhenti di situ, Ridwan yabg alumnus SMAN 1 Makassar (Smansa) juga meraih gelar doktoral (S-3) di Universitas Indonesia pada program studi Manajemen Strategi pada tahun 2014.
Sebagai Dosen Tetap di Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Dr. Ridwan mengampu mata kuliah seperti Manajemen Strategi, Perilaku Organisasi, dan Sistem Pengendalian Manajemen.
Keahlian Ridwan dalam akuntansi menjadi aset berharga dalam memimpin ABPPTSI, di mana ia dapat menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang baik dalam pengelolaan yayasan pendidikan.
“Pendidikan harus mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat regional dan internasional,” ungkap Ridwan, yangbakrab disapa Ridho.
Ia juga mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas, dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan kurikulum, pengembangan tenaga pendidik, dan peningkatan sarana serta prasarana pendidikan.
Di bawah kepemimpinan Ridwan, ABPPTSI memprakarsai sarasehan nasional yang melibatkan tujuh menteri dan tokoh nasional.
Kegiatan ini diadakan bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ABPPTSI yang berlangsung di Medan pada 30 Agustus hingga 1 September 2023.
“Kita harus merumuskan strategi pembangunan jangka panjang dalam bidang pendidikan, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” tegas Ridwan, yang juga salah seorang komisaris di FAJAR Group.
Ridwan juga menyadari tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi swasta di Indonesia, terutama dalam mengejar ketertinggalan dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN.
“Kondisi sekarang masih sangat jauh dari kenyataan, sehingga kita cukup jauh dengan beberapa negara tetangga. Untuk mengejar ketertinggalan kita, harus ada bypass policy oleh pemerintah dengan pola dan strateginya,” tambahnya.
Dengan kepemimpinan yang visioner dan komitmen yang kuat terhadap pendidikan, Muhammad Ridwan Arif diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi perkembangan perguruan tinggi swasta di Sulawesi Selatan dan Indonesia secara keseluruhan.
Melalui kolaborasi semua elemen bangsa, beliau bertekad untuk mewujudkan cita-cita pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif. (*)