PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Sinar matahari pagi dikenal sebagai sumber alami vitamin D, yang penting untuk kekebalan tubuh dan kesehatan tulang. Studi dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (2020) menunjukkan bahwa paparan sinar matahari membantu meningkatkan kadar vitamin D secara signifikan. Selain itu, sinar matahari juga merangsang produksi serotonin, hormon yang meningkatkan mood dan mengurangi risiko depresi.
Menurut penelitian dari The World Health Organization (WHO), waktu terbaik untuk berjemur adalah antara pukul 09.00–10.00 pagi atau 15.00–16.00 sore. Pada jam-jam ini, intensitas sinar UVB optimal untuk sintesis vitamin D tanpa risiko kulit terbakar yang tinggi. Durasi ideal berjemur adalah 10–30 menit per hari, tergantung pada warna kulit dan lokasi geografis.
Paparan sinar matahari yang cukup juga membantu mengatur ritme sirkadian, sehingga memperbaiki kualitas tidur. Sebuah studi di Sleep Medicine Reviews (2019) menemukan bahwa orang yang terpapar cahaya alami di pagi hari cenderung memiliki pola tidur lebih teratur. Hal ini penting untuk menjaga metabolisme tubuh dan mencegah gangguan seperti insomnia.
Selain itu, sinar matahari memiliki efek anti-inflamasi yang dapat membantu mencegah penyakit autoimun. Penelitian dalam Nature Scientific Reports (2021) mengungkapkan bahwa sinar UV memicu produksi sel T regulator, yang berperan dalam mengurangi peradangan. Dengan demikian, berjemur secara teratur dapat mendukung sistem imun dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Kekurangan sinar matahari telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk defisiensi vitamin D dan gangguan muskuloskeletal. Data dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa orang yang jarang terpapar sinar matahari lebih rentan mengalami osteoporosis dan kelemahan otot. Oleh karena itu, aktivitas luar ruangan di bawah sinar matahari sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tulang.
Meski memiliki banyak manfaat, berjemur berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Para ahli menyarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 30+ jika beraktivitas di bawah matahari lebih dari 30 menit. Kombinasi antara paparan sinar matahari yang cukup dan perlindungan kulit yang tepat adalah kunci mendapatkan manfaat optimal.
Dengan memahami waktu terbaik dan durasi ideal berjemur, masyarakat dapat memanfaatkan sinar matahari untuk meningkatkan kesehatan secara alami. Mulailah dengan rutin berjemur 10–15 menit sehari di waktu yang tepat untuk mendapatkan manfaat vitamin D tanpa risiko berbahaya. Dengan begitu, tubuh akan lebih bugar, imunitas meningkat, dan kualitas tidur membaik. (*)