SUKABUMI, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -
Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Mahasiswa Sistem Informasi Indonesia (IMSII) kembali digelar sebagai forum tertinggi dalam organisasi kemahasiswaan berbasis keilmuan Sistem Informasi.
Kegiatan berlangsung pada, 13–15 Juni 2025 di Auditorium Universitas Nusa Putra, dan mengusung tema “Regenerasi Kepemimpinan dan Penguatan Karakter Organisasi demi Menjaga Keberlanjutan Visi dan Misi Ikatan Mahasiswa Sistem Informasi Indonesia.”
Munas tahun ini menjadi ruang strategis bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk merumuskan arah gerak organisasi, memperkuat jaringan nasional, dan menyatukan visi dalam pengembangan keilmuan Sistem Informasi.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Nusa Putra. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya IMSII tidak hanya sebagai ikatan formal, tetapi sebagai komunitas pengembangan kejuruan yang aktif dan relevan dengan dinamika teknologi dan kebutuhan industri.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, diumumkan pula pemenang Lomba UI/UX yang menjadi bentuk apresiasi terhadap inovasi digital mahasiswa. Tim dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sistem Informasi UIN Alauddin Makassar berhasil meraih juara 1 dengan skor tertinggi, berkat aplikasi bertajuk “Sulsel Escape” yang dinilai unggul dari sisi desain antarmuka, pengalaman pengguna, serta potensi pengembangan berbasis kearifan lokal.
Pada malam hari, kegiatan berlanjut di Gedung Korpri Sukabumi dengan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), serta Laporan Pertanggungjawaban dari Badan Pengurus Wilayah (BPW) dan Badan Pengurus Pusat (BPP). Munas juga menghasilkan presidium baru melalui sidang pleno yang berlangsung demokratis.
Salah satu tokoh IMSII, Fahmi, mendorong seluruh elemen organisasi untuk membangun kembali struktur dan semangat IMSII secara kolektif:
“Ayolah kita sama-sama membangun kembali IMSI, merekonstruksi ulang sehingga bisa sesuai dengan tujuan awal dibentuknya.”
Delegasi dari Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie (ITH), Khumaedi, turut memberikan pandangan terkait urgensi kebangkitan IMSII secara nasional.
“Munas tahun ini menurut saya menjadi awal dari sejarah baru bagi IMSII. Ini momentum penting untuk menunjukkan eksistensi dan taring organisasi di level nasional, sekaligus membawa nafas baru bagi mahasiswa Sistem Informasi se-Indonesia,” ujar Khumaedi, delegasi dari Program Studi Sistem Informasi ITH.
Tak hanya menjadi ajang konsolidasi struktural, Munas IMSII 2025 juga berfungsi sebagai ruang pertukaran ide dan penguatan jejaring mahasiswa Sistem Informasi secara nasional. Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan penyegaran di Curug Sawer sebagai bentuk pemulihan energi setelah rangkaian sidang yang intens.
Partisipasi aktif HMJ Sistem Informasi dalam seluruh proses Munas menunjukkan dedikasi mahasiswa terhadap penguatan IMSII, baik dalam tataran organisasi maupun pengembangan keilmuan. Kegiatan ini mengukuhkan posisi mahasiswa Sistem Informasi sebagai aktor penting dalam membangun masa depan ekosistem digital Indonesia—berbasis intelektualitas, kepemimpinan, dan kolaborasi. (*)