Pemkab Barru Kolaborasi Turunkan Angka Stunting

  • Bagikan

BARRU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten Barru melakukan rapat koordinasi pencegahan dan penanganan stunting serta launching pedoman strategi komunikasi perubahan perilaku Kabupaten Barru tahun 2025, Jumat, 13 Juli di lantai 5 gedung MPP kantor Bupati Barru.

Nutrition officer Unicef Indonesia, Nike Frans mengatakan, masalah stunting adalah masalah kita bersama untuk mencegahnya.Perubahan perilaku adalah kunci untuk mencegah stunting.

Stunting menjadi momok mengerikan karena tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Dalam mencegah stunting, diperlukan usaha kolektif dari berbagai pihak. Dimulai dari peran keluarga hingga pemerintah, bahkan sejak janin berada di kandungan, ibu hamil sudah harus memulai usaha untuk mencegah stunting untuk bayinya yang akan lahir kelak.

Sementara itu Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari mengatakan, kegiatan hari ini menjadi agenda yang penting dan strategis dalam rangka merumuskan dan mendeklarasikan rencana intervensi pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Barru.

Capaian angka prevalensi stunting di Kabupaten Barru, sesuai dengan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI)

Pada tahun  2024 sebesar 26,9 persen. Capaian ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan, yang mana pada tahun 2023, angka prevalensi kita hanya sebesar  22,1 persen.

Berkaitan dengan pencapaian tersebut, pada kesempatan ini, saya mengajak kita semua untuk lebih serius dan lebih berkomitmen dalam melakukan upaya-upaya konrit

Percepatan penurunan stunting, melalui kerja nyata yang terukur dengan membangun sinergi dan kolaborasi yang sifatnya akseleratif.

"Saya berharap,  kerangka intervensi  dan penganggaran program kegiatan dan implementasi inovasi tersebut

benar-benar diarahkan pada kelompok sasaran utama yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah usia dua tahun, remaja putri, pasangan usia subur dan anak balita sesuai dengan data tervalidasi by Name By Adres yang terus di-update secara berkala,"ujarnya.

Program percepatan penurunan stunting adakah perlu dipahami sebagai program multisetoral dan multidimensional , dimana harus dikerjakan secara bersama-sama oleh berbagai dinas terkait dengan segenap pemangku kepentingan, sehingga harus dilaksanakan secara koordinatif, terstruktural terencana dan logis.

Salah satu faktor kunci kebersilan dalam mengoptimalkan upaya percepatan penurunan stunting ini adalah terbangunnya kolaborasi yang baik dari setiap pemangku kepentingan.

Oleh karena itu pada kesempatan ini pula, saya mengharapkan kepada para satuan kerja perangkat daerah  dan instansi terkait, camat, lurah, kepala Desa, Puskesmas.

" Intinya bagaimana kita berkolaborasi untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Barru. Dan saya yakin dengan adanya kolaborasi dan kerjasama yang baik ini, angka ini kita bisa turunkan, "ujar mantan Ketua DPRD Sulsel ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh kepala Bappelitbangda, Provinsi Sulsel, Nutrition officer Unicef Indonesia,

Direktur Jenewa Institute, tim pakar penanganan stunting jenewa, kepala desa, Kapus, dan pihak terkait. (*)

  • Bagikan