PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Langit siang tampak cerah di atas Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Rabu, 28 Mei 2025 sekira jam 14.00.
Di lantai 1 gedung itu, sebuah peristiwa bersejarah berlangsung dalam balutan rasa syukur dan senyum yang tak tersembunyi.
Alfiansyah Anwar, S.Ksi., M.H., Dosen IAIN Parepare sekaligus Direktur Pijarnews.com, resmi menyandang gelar doktor dalam bidang Dakwah dan Komunikasi.
Dengan mantap, ia mempresentasikan disertasi berjudul "Etika Komunikasi Penyiaran dalam Program Komisi Khusus Islami (KKI) terhadap Penanaman Pemahaman Keagamaan: Studi Kasus pada TV Peduli Parepare".
Dalam sidang terbuka yang digelar yang dihadiri sekira 120 orang sejak pukul dua siang itu, Alfiansyah menjawab setiap pertanyaan tim penguji dengan tenang, jernih, dan meyakinkan. Tak hanya lulus, ia menorehkan predikat cumlaude dengan IPK mendekati sempurna: 3,97.
Di hadapan promotor dan penguji — yang terdiri atas para guru besar dan doktor terkemuka — Alfiansyah menegaskan pentingnya dakwah yang etis, adaptif, dan komunikatif di era digital. Lewat pendekatan multidisipliner—Uses and Gratification Theory, Teori Konstruksi Sosial, serta Teori Framing—ia membedah bagaimana pesan keagamaan disampaikan lewat siaran yang santun namun kuat makna.
“Komunikasi dakwah bukan hanya soal isi, tapi juga cara. Etika adalah jalan cahaya menuju hati masyarakat,” kata pria kelahiran 5 Juli 1979 ini.
Penelitiannya menyoroti tujuh prinsip utama dalam etika komunikasi: kejujuran, sopan santun, kemampuan mendengar, membangun hubungan, menghargai perbedaan, serta tanggung jawab.
Ia membuktikan bahwa tayangan keagamaan di TV Peduli Parepare, seperti program Komisi Khusus Islami (KKI), mampu menyampaikan nilai Islam dengan teknik penyiaran yang segar—memadukan format lisan, talkshow, dan siaran langsung.
Hasil analisis SWOT dalam disertasinya menunjukkan keunggulan tayangan religius tersebut: konten menarik, mudah diakses, dan potensial membangun harmoni sosial di Parepare. Namun, tantangan seperti keterbatasan alat siar dan menjaga kualitas tetap menjadi pekerjaan rumah.
“Program KKI ini bukan sekadar tayangan. Ia ruang refleksi sekaligus pelita di tengah riuhnya jagat digital,” ujar Alfiansyah.
Sidang dipimpin oleh Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Abustani Ilyas, M.Ag., yang juga bertindak sebagai penguji utama. Dalam pengukuhannya, Prof. Abustani menyampaikan pesan penuh tanggung jawab:
“Kini Anda bagian dari alumni doktor UIN Alauddin ke-1.442. Jaga nama baik kampus, harumkan dengan karya dan akhlak,” ucapnya.
Promotor disertasi, Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, M.A., nyaris menitikkan air mata. Ia menyebut Alfiansyah sebagai sosok langka—mahasiswa doktoral yang rendah hati, tekun, dan sarat etika. “Jarang sekali mahasiswa S3 bisa menyelesaikan studi secepat ini dan mendapatkan predikat cumlaude. Semoga gelar ini membawa sakinah dalam keluargamu,” ujar Prof. Sattu, suara bergetar.
Di ruang sidang, hadir sang ayah, istri, anak, dan keluarga besar yang datang dari Pinrang, Parepare dan Makassar. Raut haru tergurat jelas. Drs. H. Anwar, ayah Alfiansyah, tampak menunduk.
“Syukur Alhamdulillah anak saya bisa menyelesaikan studinya. Informasi dari Ketua Sidang, selesai doktor dalam 2 tahun 8 bulan 26 hari,” bisiknya, penuh bangga.
Momen itu juga disaksikan oleh kolega akademik dari IAIN Parepare, tim redaksi Pijarnews.com, tokoh ICMI, KAHMI, PWI, hingga para mahasiswa. Ada Ketua Senat IAIN, Prof. Dr. Hj. St. Aminah, M.Pd., Dekan Fakshi Dr. Rahmawati, M.Ag., hingga guru besar IAIN Parepare yang juga Ketua ICMI Parepare dan Ketua PD Muhammadiyah Parepare, Prof. Dr. H. Mahsyar Idris, dan istrinya Prof. Dr. Hj. Nurhayati.
Tak hanya akademisi, sejumlah tokoh jurnalis turut hadir—menghormati perjalanan panjang Alfiansyah yang telah 28 tahun menekuni dunia pers, termasuk dua dekade di Metro TV dan sekira tiga tahun di Harian Fajar.
Kini, ia memimpin Pijarnews.com, media online yang terverifikasi Dewan Pers. "Saya bersyukur kepada Allah subhana wataala, dan berterima kasih kepada orang tua, istri, anak, para dosen, sahabat, kolega di IAIN Parepare dan Pijarnews. Terlebih kepada Prof. Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin Makassar dan Prof. Hannani, Rektor IAIN Parepare yang membuka jalan bagi kerja sama program doktor ini," ungkap Alfian.
Dalam penutup sidang, Prof. Sattu Alang kembali mengulang pesannya. Kali ini dalam bahasa Bugis: "Mammuare paddissengengnge" — semoga ilmumu membawa manfaat. Dan bagi Alfiansyah, gelar ini bukan akhir. Ia menyebutnya sebagai awal dari tanggung jawab dakwah yang lebih besar, lewat pena dan suara, lewat layar dan laku.
Tim penguji promosi doktor yang hadir pada sidang terbuka tersebut yakni Prof Dr HM Sattu Alang, MA (promotor), Dr H Kamaluddin Tajibu, M.Si dan Dr Muhammad Qadaruddin, M.Sos.I (ko promotor), Prof Dr H Abustani Ilyas, M.Ag (Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, penguji utama sekaligus Ketua Sidang), Dr H Arifuddin Tike, M.Sos.I (penguji), dan Dr Ramli, M.Sos.I (penguji). Sedangkan penguji external yakni Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. (*)