PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Banyak beredar nasihat dari orang tua, media sosial, hingga pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan bahwa minum air dingin setelah makan makanan berlemak bisa berbahaya bagi tubuh. Bahkan ada yang mengatakan bahwa air dingin bisa membuat lemak membeku di dalam tubuh dan menyumbat pembuluh darah secara tiba-tiba.
Pernyataan ini terdengar menyeramkan. Tapi, benarkah informasi ini jika dilihat dari sisi medis? Apakah ini fakta atau hanya mitos yang terus diwariskan dari generasi ke generasi?
Saat kita makan makanan berlemak, seperti gorengan, daging berlemak, atau makanan bersantan, lemak akan masuk ke sistem pencernaan dan dipecah oleh enzim bernama lipase, dibantu oleh cairan empedu dari hati.
Nah, jika setelah makan kita langsung minum air es atau minuman dingin lainnya, memang benar suhu dalam lambung akan turun sejenak. Air dingin bisa menyebabkan lemak yang masih cair menjadi sedikit menggumpal karena suhu dingin. Namun, ini tidak berarti lemak akan membeku permanen atau menyumbat pembuluh darah secara langsung.
Tubuh manusia adalah sistem yang sangat canggih. Suhu tubuh kita berada di kisaran 36–37°C dan akan segera menetralkan suhu air yang masuk. Jadi, meskipun air dingin menyebabkan pendinginan sementara, sistem pencernaan tetap berjalan normal, hanya mungkin sedikit lebih lambat.
Lemak Tidak Langsung Menyumbat Pembuluh Darah
Salah satu mitos yang paling sering beredar adalah anggapan bahwa air dingin menyebabkan lemak membeku di dalam darah. Ini jelas tidak benar secara ilmiah.
Lemak yang kita konsumsi tidak langsung masuk ke dalam pembuluh darah. Ia harus melewati proses panjang; dicerna di lambung dan usus, dipecah menjadi asam lemak bebas dan gliserol, diserap oleh usus halus, kemudian diproses di hati sebelum masuk ke sistem peredaran darah dalam bentuk partikel kecil yang disebut lipoprotein.
Dengan demikian, tidak ada kondisi di mana air dingin bisa langsung menyebabkan 'pembekuan' lemak dalam pembuluh darah secara spontan. Dengan kata lain, minum air dingin setelah memakan makanan berlemak tidak akan langsung mengganggu aliran pembuluh darah.
Meski tidak berbahaya secara umum, bukan berarti semua orang bisa bebas minum air es setiap habis makan. Orang dengan gangguan lambung, seperti maag, asam lambung (GERD), atau sindrom iritasi usus, bisa merasa tidak nyaman jika langsung mengonsumsi air dingin setelah makan.
Air es dapat memicu kontraksi otot lambung atau memperlambat kerja enzim pencernaan, yang bagi sebagian orang bisa menyebabkan gejala seperti mual, kembung, atau begah.
Jadi, Apa yang Sebaiknya Dilakukan? Jika kamu tidak memiliki masalah pencernaan, minum air dingin setelah makan tidak akan membahayakan tubuh secara langsung. Namun, untuk mendukung sistem pencernaan yang optimal, sebaiknya minumlah air hangat atau air suhu ruangan setelah makan berat.
Sedapat mungkin hindari minuman es manis yang tinggi gula, karena justru berkontribusi pada penumpukan kalori, Yang paling penting, selalu perhatikan sinyal tubuh. Kapan merasa tidak nyaman setelah minum air dingin, sebaiknya dihindari untuk ke depannya.
Sebagai kesimpulan, pernyataan bahwa minum air dingin setelah makan berlemak berbahaya secara spontan bagi tubuh adalah mitos. Memang ada sedikit efek terhadap proses pencernaan, namun tidak cukup signifikan untuk menyebabkan penyakit serius secara langsung.
Jika ingin menjaga pencernaan tetap sehat, minum air hangat bisa jadi pilihan yang lebih menyehatkan. Namun tidak perlu takut jika sesekali ingin menikmati es teh atau air dingin setelah makan.
Jadi, jangan buru-buru percaya dengan pesan berantai atau kabar menakutkan. Lebih baik cek dulu faktanya, karena tubuh kita bukan freezer yang mudah membeku. (gpt)