PAREPOS.FAJAR.CO.ID, BARRU-- Desa Pancana, Barru, menyimpan potensi wisata budaya yang sangat besar dan bisa dikembangkan untuk memajukan ekonomi masyarakatnya. Desa ini dikenal karena sosok Retna Kencana Colliq Pujie, penyalin naskah kolosal I La Galigo yang sudah mendunia.
Dalam sebuah forum diskusi yang digelar di Baruga Desa Pancana, Selasa, 22 Juli 2025,direkomendasikan agar Desa Pancana sebaiknya diangkat citranya. Salah satunya dengan menggelar Festival Budaya Colliq Pujie sesegera mungkin.
Forum diskusi ini dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Arafah Palu, Kepala Badan Promosi Wisata Sulsel, Andre Arif Bulu dan Kepala Balai Transportasi Darat, Andi Bahar. Turut pula terlibat dinas pariwisata dan kebudayaan, Bank Sulselbar, PHRI, Pokdasrwis Desa Pancana, pengusaha hotel dan rumah makan serta Kepala Desa serta Tokoh Masyarakat Desa Pancana.
Diskusi ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat yang bertajuk 'Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan melalui optimalisasi Ekosistem Bisnis Pariwisata di Desa Pancana Kabupaten Barru', yang diinisiasi oleh IBK Nitro, Universitas Handayani serta Mitra Bumdes Sipurennu Desa Pancana. Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung selama dari Juli hingga September 2025.
Selain Focus Group Discission (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan, juga digelar workshop dan pendampingan tata kelola keuangan dan adminsitrasi bisnis pariwisata, diversifikasi destinasi dan penyusunan paket wisata terintegrasi, pembenahan sarana penunjang bisnis pariwisata serta pemanfaatan Aplikasi E-Desawisata.
Setelah FGD, kegiatan dilanjutkan dengan Workshop Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan melalui Pembangunan Ekosistem Desa Wisata, Perencanaan dan Promosi Wisata serta Workshop Tata Kelola Keuangan kepada pengelola Bumdes Sipurennu.
Tim Program Kemitraan Masyarakat dipimpin oleh Muhammad Fahrul dan Mashur Razak dari IBK Nitro serta Hazriani dari Universitas Handayani. Kegiatan didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia.
Fahrul mengatakan, prioritas kegiatan adalah branding Destinasi Wisata Unggulan Desa Pancana sebagai destinasi wisata budaya, wisata alam serta wisata kuliner serta pembenahan beberapa sarana penunjang seperti pemasangan petunjuk jalan menuju lokasi destinasi, pemasangan baliho destinasi wisata unggulan, pemasangan papan bicara.
Makam Datu We Tenri Olle, Guest House serta Pantai Awu-awu juga harus ditata menjadi lebih nyaman. "Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan Destinasi Wisata di Desa Pancana yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pancana," katanya. (mad/aha)