Bulog Parepare Salurkan Beras SPHP, Harga Beras di Pasar Mulai Stabil!

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Perum Bulog Cabang Parepare mulai menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pedagang pengecer di wilayah Kota Parepare sejak Sabtu, 12 Juli 2025. Langkah ini dilakukan guna menstabilkan harga beras yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan.

Pimpinan Bulog Cabang Parepare, Mohammad Junaedy, mengatakan penyaluran beras SPHP dilakukan secara bertahap dengan sistem dan prosedur baru. Proses distribusi kini menggunakan aplikasi digital agar terpantau langsung oleh kantor pusat Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Menurut Junaedy, sebelum beras disalurkan, pedagang pengecer maupun kios harus terlebih dahulu melalui tahapan verifikasi yang melibatkan beberapa instansi, di antaranya Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Satgas Pangan, dan Bulog sendiri.

“Skema distribusi sekarang berbeda dengan sebelumnya. Semua pedagang, termasuk yang sudah lama bermitra dengan Bulog, tetap harus mengikuti proses verifikasi ini,” ujar Junaedy, Minggu, 13 Juli 2025.

Ia menyebutkan bahwa dari 40 pedagang pengecer yang selama ini menjadi mitra Bulog, baru sekitar lima pedagang yang telah lolos verifikasi dan menerima distribusi beras SPHP. Proses ini akan terus berlangsung secara bertahap hingga seluruh pedagang memenuhi syarat.

Bulog Parepare bersama instansi terkait juga akan memaksimalkan sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi dan proses distribusi kepada para pedagang. Fokus utama penyaluran akan diarahkan ke pasar-pasar tradisional, mengingat tingginya aktivitas jual beli beras di sana.

“Kami prioritaskan distribusi ke pasar-pasar terlebih dahulu karena mayoritas masyarakat membeli beras dari sana. Penyaluran akan dimaksimalkan, namun tetap dilakukan bertahap,” jelasnya.

Selain memastikan kelancaran distribusi, Bulog juga menekankan agar pedagang menjual beras SPHP sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram. Penjualan dengan harga di atas HET tidak diperbolehkan.

Junaedy menambahkan, sejauh ini sekitar 10 ton beras SPHP telah tersalurkan ke pasar. Pihaknya bersama instansi terkait akan terus mengawasi jalannya distribusi hingga penjualan ke masyarakat untuk memastikan program berjalan tepat sasaran. (*)

  • Bagikan