PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Anti, seorang ibu rumah tangga, mengaku sudah tidak bisa lagi meninggalkan air dingin sepanjang hidupnya. Minum setelah makan tanpa es batu, kini telah menjadi penderitaan baginya.
"Saya pasti akan cari es batu dulu baru bisa makan," kata warga Soreang ini.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Mulyadi. Pria yang berprofesi sebagai manajer di salah satu perusahaan komunikasi ini mengaku sudah kecanduan air dingin. Baik di rumah maupun di ruang kerjanya, harus selalu tersedia minuman dingin.
"Kalau makan di luar, harus yang ada minuman dinginnya. Saya bisa minum air mineral biasa. Tapi saya lebih pilih minum air es kalau ada," katanya.
Apa yang dirasakan Anti dan Andi ini, melanda sebagian besar penduduk perkotaan. Mereka sudah 'kecanduan' minum air dingin. Tapi ini bukan kecanduan dalam arti medis atau klinis seperti halnya narkotika. Ada beberapa alasan mengapa orang sangat menyukai (atau bahkan merasa seperti "ketagihan") minum air dingin:
Respons Fisiologis Tubuh
Air dingin memberikan sensasi menyegarkan secara langsung, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik. Ini karena suhu dingin menstimulasi saraf di mulut dan tenggorokan, memberi rasa nyaman dan segar yang cepat.
Pengaruh Psikologis dan Kebiasaan
Banyak orang tumbuh dengan kebiasaan minum air dingin. Lama-lama, ini membentuk preferensi dan kenyamanan psikologis. Air hangat atau suhu ruangan bisa terasa "kurang memuaskan" bagi mereka yang terbiasa dengan air dingin.
Efek Penenang dan Mood Booster
Air dingin bisa memberi sensasi tenang, melegakan, bahkan meningkatkan mood. Sama seperti orang yang merasa lebih rileks setelah mandi air dingin, minum air dingin bisa memberi efek serupa, meskipun ringan.
Rangsangan Sensorik
Dinginnya air merangsang sistem saraf sensorik, membuat tubuh lebih “terjaga.” Ini mirip dengan efek yang kita dapat dari makan makanan pedas atau minum kopi—bukan karena ada zat adiktif, tapi karena tubuh "menikmati" sensasi yang dihasilkan.
Kemungkinan Faktor Medis
Dalam beberapa kasus, ketertarikan ekstrem terhadap air dingin bisa menandakan anemia, gangguan elektrolit, atau masalah regulasi suhu tubuh, meskipun ini jarang terjadi. Tapi kalau kamu merasa haus berlebihan terus-menerus, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengeliminasi masalah medis seperti diabetes.
Jadi, meski air tidak mengandung nikotin atau zat adiktif, sensasi dingin, kebiasaan, dan kenyamanan psikologis bisa membuat seseorang merasa “ketagihan” minum air dingin. Tapi ini lebih tepat disebut kecanduan perilaku ringan atau kebiasaan menyenangkan, bukan kecanduan kimiawi. (gpt)