Kepala BPOM RI Taruna Ikrar: Pegukuhan Pejabat Baru Perkuat Pengawasan Obat dan Makanan

  • Bagikan

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Dalam suasana penuh khidmat dan semangat pengabdian, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, mengukuhkan delapan pejabat baru di lingkungan BPOM di Jakarta, Jumat, 4 Juli 2025.

Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah komitmen kuat untuk memperkuat barisan pengawasan obat dan makanan demi keselamatan dan kesehatan rakyat Indonesia.

"Pelantikan ini adalah langkah strategis. Kita tidak hanya mengisi jabatan, tapi membangun harapan dan tanggung jawab. Setiap posisi membawa amanah besar untuk menjaga negeri ini dari ancaman yang tak kasat mata dari obat palsu hingga pangan berisiko," ujar Prof. Taruna dengan suara bergetar menahan haru dalam sambutannya.

Delapan Pejabat Baru yang Dikukuhkan adalah:

  1. Irwan
    Dari: Direktur Pengawasan Kosmetik
    Menjadi: Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Masyarakat (Cegah Tangkal)
  2. I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa
    Dari: Direktur Cegah Tangkal
    Menjadi: Direktur Pengawasan Kosmetik
  3. Agus Yudhi Prayudhana
    Dari: Kepala Balai Besar POM di Manado
    Menjadi: Direktur Penilaian dan Mutu Produk Unit (PMPU) Pangan Olahan
  4. Didik Joko Pursito
    Dari: Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya
    Menjadi: Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
  5. Ardiyansyah Kahuripan
    Dari: Kasubag Tata Usaha Deputi II
    Menjadi: Kepala Bagian Rumah Tangga dan Umum
  6. Poppy Aliyah
    Dari: Kepala Bagian Rumah Tangga Roum
    Menjadi: Kepala Bagian Tata Usaha Inspektorat Utama
  7. Maria Goretti Wijayanti
    Dari: PFM Ahli Madya di Balai POM Palangkaraya
    Menjadi: Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar POM Palangkaraya
  8. Singgih Prabowo Adi
    Dari: PFM Ahli Muda
    Menjadi: Kasubag Tata Usaha Deputi I

Dalam sambutannya, Prof. Taruna juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas fungsi di era pengawasan modern.

“BPOM bukan hanya regulator, tapi penjaga harapan rakyat. Kita adalah jembatan antara ilmu, integritas, dan keberpihakan kepada masyarakat. Maka, sinergi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah (ABG) menjadi pondasi utama,” ungkap alumni Universitas Hasanuddin ini.

Dengan pelantikan ini, BPOM RI semakin memantapkan langkahnya dalam menjawab tantangan pengawasan yang semakin kompleks dan dinamis.

Ini sekakigus menjadi sebuah bukti bahwa di balik data dan regulasi, ada manusia-manusia yang bekerja dalam diam untuk memastikan setiap obat dan makanan yang beredar, aman bagi anak-anak bangsa.

“Jabatan adalah amanah, dan di balik amanah, ada jutaan jiwa yang menggantungkan harapan,” tandas Prof. Taruna. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version