PAREPOS.FAJAR.CO.ID, JAJARTA-- Wajah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berseri sejak Senin pagi, 7 Juli 2025. Betapa tidak, tamu hari itu akan datang dari negeri para Nabi, Al Quds, Palestina. Menteri Pertanian Palestina Rezq Basheer-Salimia datang dari negeri pejuang yang tak pernah menyerah melawan penindasan Israel.
Didampingi Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun dan rombongan lainnya, Menteri dari negeri kiblat pertama umat Islam ini menyapa dengan hangat "Assalaamualaikum" ketika menjejakkan kaki di lobi Gedung A kantor Kementerian Pertanian.
Pertemuan berlangsung dalam suasana persahabatan yang akrab, Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar dan Palestina negara dengan sejarah ketauhidan yang tak habis-habisnya sejak masa Nabi Ibrahim AS dan istrinya Sarah.
Ada kerinduan historis di sanubari kedua negeri ini. Palestina adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia, 6 September 1944, jauh sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Tak salah jika kemudian Indonesia menjadi negara pendukung Palestina agar segera terbebas dari konflik berkepanjangan dengan Israel.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang mantan prajurit paham betul bagaimana perjuangan suatu entitas untuk terbebas dari kezhaliman, solidaritas inilah yang menyebabkan dirinya meneguhkan kembali posisi Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
Dalam pidato pertama saat dilantik, Kemerdekaan Palestina menjadi salah satu poin penting fokus Indonesia di dunia internasional. Bahkan jangan harap dirinya mengakui Israel kalau negara Palestina belum berdiri mandiri
Mentan Amran yang pernah merasakan perlakuan tidak adil saat di dunia kerja dulu juga sangat bisa berempati terhadap mereka yang kini dirampas haknya dan dianiaya secara brutal.
Tak salah kemudian Presiden Prabowo dan Mentan Amran kompak menetapkan bantuan 10 ribu ton beras kepada negeri tempat Isra' Nabi Muhammad SAW.
Setelah pertemuan, tak hanya mengantarkan sampai lobi Gedung A Kementan, Owner Tiran Group ini bahkan mengantar sampai ke Hotel tempat Rezq dan rombongan menginap. Semobil di kendaraan berplat CD (Diplomat) tersebut.
Tak cukup sampai di situ, melalui yayasannya, AAS Foundation, Ketua Umum IKA Unhas ini memberikan bantuan kepada mahasiswa asal Palestina yang sedang studi di Universitas Hasanuddin.
Sebuah totalitas bentuk kecintaan dan support penuhnya pada Palestina. Tidak melalui narasi, tapi begitu banyak tindakan nyatanya yang memberi pesan akan dukungannya pada Negeri yang di dalamnya terdapat makam Nabi Sulaiman ini.
Teringat pada Ahad, 13 April 2025, di atas tebing sambil membelakangi perbatasan Jordan dan Palestina, Setelah menziarahi makam Nabi Yusya bin Nun di kota Salt bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar, keduanya mendoakan agar Palestina dimerdekakan secepatnya.
Cara mencinta Pria yang lahir di Bakunge, Bone ini memang beda, tidak dalam bentuk kata, tapi aksi nyata, perhatian yang tulus dan dukungan penuh. Mungkin itulah sebabnya dirinya sering menceritakan bahwa di masa lalu kisah cintanya sering bertepuk sebelah tangan.
Tapi dirinya selalu berpesan kepada generasi muda yang sering diajak berdiskusi, kalau engkau gagal menggapai cintamu, raihlah cita-citamu agar cintamu kembali mengejarmu.
Dalam urusan bernarasi, dirinya memang mengakui tidak terlalu suka narasi yang mendayu-dayu. Bahkan pada salah seorang pengamat yang suka berdebat, dirinya pernah menyampaikan, "Saya tidak biasa menarasikan apa yang telah saya kerjakan, sebagaimana anda suka menarasikan apa yang anda tidak kerjakan."
Bukan cuma hasil yang dilihat, tapi seberapa besar ikhtiar kita yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Maka doa di perbatasan Jordan - Palestina, aksi nyata bantuan 10 ribu ton beras, beasiswa mahasiswa Palestina, semoga mengangkasa bersama doa seluruh umat manusia di dunia, mengetuk pintu langit, dan Merdekalah Palestina. (*)