6 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Datang, Ketersediaan Aman

  • Bagikan

PAREPARE,PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Hari ini, Indonesia kedatangan 6 juta dosis vaksin Sinovac pada tahap ke-196. Vaksin ini berasal dari pembelian langsung yang dilakukan oleh pemerintah. “Seluruh vaksin yang datang, akan segera didistribusikan ke sejumlah wilayah yang memerlukan dalam rangka program vaksinasi nasional. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi anak 6-11 tahun dan vaksin booster.Dengan datangnya vaksin yang lancar, pemrintah pastikan ketersediaan vaksin aman” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate,melalui rilis resminya, malam tadi.

Johnny menyebut, ketersediaan vaksin ini sangatlah penting, terlebih saat ini, pemerintah mulai melaksanakan pemberian vaksin booster demi meningkatkan lagi perlindungan kepada masyarakat. Pemerintah sedang gencar-gencarnya mempercepat program vaksinasi ini kepada masyarakat Indonesia. Selain pemberian vaksin booster, pemerintah juga tetap meningkatkan program vaksinasi di daerah-daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih relatif rendah. Pada 2022 ini, Pemerintah menargetkan minimal 70% penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.

Menyusul kembali meningkatkan penyebaran COVID-19, Menkominfo meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Menurutnya, upaya pencegahan melalui kehati-hatian dan menaati protokol kesehatan, serta tidak menunda-nunda vaksinasi, harus terus dioptimalkan. “Pemerintah mengimbau dan mengajak masyarakat yang belum divaksinasi, untuk segera divaksinasi demi melindungi diri dan orang terdekat.” katanya. Menkominfo juga mengimbau pemerintah Daerah untuk memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu strategi antisipasi utama membendung penyebaran varian Omicron di daerah.

Menurutnya, upaya peningkatan kedisiplinan di daerah tersebut harus berjalan beriringan dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran varian Omicron secara luas. “Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sangat penting sebagai bagian dari kedisiplinan yang menjadi kunci utama bagi kita dalam menangani pandemi COVID-19,”tutup Menkominfo.

Bantuan Negara Jepang

Pemerintah Jepang kembali memberikan dukungan kerja sama dose-sharing vaksin AstraZeneca kepada Indonesia. Menurut Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto, pengiriman vaksin bantuan kali ini dibagi menjadi empat kloter. Kloter pertama dan kedua tiba Sabtu, 15 Januari. Yakni kedatangan tahap ke-194 dan ke-195 masing-masing sebanyak 448.000 dosis vaksin AstraZeneca pada sore dan malam hari.

Kloter berikutnya akan tiba pada tanggal 18 dan 19 Januari 2022 sehingga total sebanyak 2.722.930 dosis. Sebelumnya, pada 2021, Jepang telah memberikan sekitar 4,15 juta dosis vaksin kepada Indonesia. ”Dengan ini, total dukungan kerja sama dose-sharing vaksin COVID-19 dari Jepang sebanyak 6.875.080 dosis,” ujar Santo terpisah.

Dia mengatakan, dukungan kerja sama ini merupakan bentuk konkret dari kemitraan strategis diantara kedua negara, terutama dalam turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia. Santo juga menyebut Jepang adalah salah satu mitra penting bagi Indonesia di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. “Apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah dan rakyat Jepang atas dukungan kerja sama ini,” ujarnya.

Santo menegaskan, diplomasi vaksin bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin bagi rakyat Indonesia. Selain terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara, Indonesia berada di garda depan dalam mendukung upaya penguatan kerja sama kesehatan global, agar dunia lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa mendatang. Ketersediaan vaksin sangat penting di saat pemerintah mulai melaksanakan pemberian vaksin booster demi meningkatkan perlindungan kepada masyarakat.

Sejalan dengan pemberian vaksin booster, pemerintah juga tetap meningkatkan program vaksinasi di daerah-daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih relatif rendah. Pada saat yang sama, masyarakat diharapkan dapat tetap menjaga protokol kesehatan. (*/ade)

  • Bagikan