ADWI 2022, 50 Desa Wisata Lolos Kurasi

  • Bagikan

JAKARTA,PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan siap untuk melakukan visitasi ke 50 besar desa wisata yang telah berhasil dikurasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Menparekraf Sandiaga saat menyapa secara virtual dalam Bimbingan Teknis 50 Besar ADWI 2022, Kamis 28 April 2022, menjelaskan proses kurasi dan penjurian telah diselesaikan. Pada tahun 2022, terdapat 3.416 desa wisata yang mendaftar dari 34 provinsi, dimana dalam ADWI 2021 terdapat 1.831 desa wisata yang telah berpartisipasi dan tergabung dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta).

“Pada 2022, ada 3.416 desa wisata, ini merupakan semangat kebangkitan bagi kita semua. Selamat kepada 50 Besar ADWI yang telah berhasil lolos kurasi dari 500 besar, 300 besar, 100 besar, dan 50 besar. Insya Allah saya akan melakukan visitasi langsung ke 50 desa wisata untuk menyapa masyarakat didampingi dengan perwakilan dewan juri untuk melakukan penilaian terhadap 7 kategori ADWI 2022,” ujar Menparekraf Sandiaga.

ADWI 2022 sendiri, akan berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk mengembangkan potensi desa wisata, yang diharapkan ini menjadi semangat baru dan komitmen dari masyarakat desa yang terus ingin mengembangkan desanya agar lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

“Tahun ini kami berkolaborasi dengan mitra strategis, yaitu BCA, ASTRA, dan BNI. Ini adalah korporasi terbaik di Indonesia,” katanya.

Menparekraf Sandiaga mengatakan desa wisata yang masuk dalam 50 besar ADWI 2022 terbukti memiliki daya tarik wisata yang variatif, dari mulai wisata religi, ekowisata, bahari, budaya, agrowisata, dan lainnya.

“Kegiatan visitasi nanti bisa menjadi ajang promosi bagi desa wisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan meningkatkan omzet penjualan produk ekonomi kreatif, dimana peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam memberikan stimulus sehingga menghadirkan para local champion dan meningkatkan kapasitas SDM. Sehingga menjadi best practice bagi desa-desa wisata lainnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir bersama Menparekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua serta Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Oneng Setya Harini.

  • Bagikan